Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Paraguay Dimakzulkan

Kompas.com - 23/06/2012, 16:48 WIB

Kongres Paraguay dalam pemungutan suara memutuskan untuk memakzulkan Presiden Fernando Lugo. Permakzulan ini dipicu oleh bentrokan antara petani dan polisi pekan lalu yang menewaskan setidaknya 17 orang.

Lugo menilai keputusan permakzulan tersebut sebagai sebuah kudeta yang dilakukan kelompok sayap kanan yang menguasai parlemen. Fernando Lugo sendiri berasal dari kelompok kiri.

Meski demikian, dia mengatakan menerima ''apa yang undang-undang telah putuskan, meski undang-undang tersebut telah dipelintir,'' katanya. Dia juga meminta pendukungnya untuk tenang, seraya menambahkan bahwa ''sejarah Paraguay dan demokrasinya telah terluka parah''.

Lugo memenangkan pemilu tahun 2008 mengakhiri 61 tahun kekuasaan yang dipegang kelompok sayap kanan Partai Colorado.

Tetapi, kedua partai politik utama Paraguay, Colorado dan Liberal--bagian dari koalisi Lugo, justru menyingkirkan perbedaan di antara mereka dan memilih untuk memberikan mosi tidak percaya untuk Lugo.

Wakil Presiden Federico Franco kini ditunjuk sebagai penggantinya dan telah disumpah sebagai presiden. Dia akan menjabat sisa lima tahun masa pemerintahan Lugo, yang berakhir Agustus 2013.

Perebutan lahan

Dalam persidangan di Mahkamah Agung Paraguay, kuasa hukum Lugo mengatakan, proses permakzulan inkonstitusional dan presiden semestinya diberi waktu cukup untuk menyiapkan diri. Lugo hanya diberi waktu 24 jam untuk melakukan pembelaan.

Tetapi, salah seorang anggota parlemen, Carlos Maria, membantah tuduhan tersebut. ''Tidak ada yang ilegal di sini, tidak ada inkonstitusional di sini, tidak ada kudeta,'' katanya kepada AP.

Sidang permakzulan ini menimbulkan bentrokan antara polisi berkuda dan para pendukung Lugo yang berkumpul di depan gedung Kongres Nasional, di ibu kota Asuncion.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com