Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyanyi Diberondong Peluru Saat Keluar Salon

Kompas.com - 20/06/2012, 13:22 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Seorang penyanyi populer Pakistan yang melarikan diri dari cengkeraman Taliban demi mengejar karier musiknya ditembak mati di Peshawar, Pakistan barat laut.

Penyanyi bernama Ghazala Javed (24) itu ditembak enam kali oleh orang-orang bersenjata saat perempuan itu meninggalkan salon kecantikan. Kantor berita AFP, Rabu (20/6/2012), melaporkan, polisi Pakistan tidak yakin Taliban bertanggung jawab atas pembunuhannya. Mereka mengatakan, mantan suaminya merupakan tersangka dalam kasus tersebut.

Ayah Javed, yang ada bersama dia ketika penembakan itu terjadi, ikut tewas, kata polisi. "Dua orang yang mengendarai sepeda motor menyemburkan peluru, lalu lari dan meninggalkan mereka dalam kubangan darah," kata perwira senior polisi Dilawar Bangash. Perempuan itu ditembak enam kali dan ayahnya ditembak sekali di kepalanya, kata Bangash lagi.

"Kami telah mencatat sebuah kasus (pembunuhan) dan meluncurkan penyelidikan. Pembunuhan itu tampaknya akibat sejumlah perselisihan internal," tambahnya.

Pejabat polisi Imtiaz Khan mengatakan, mantan suaminya diduga terlibat dalam pembunuhan itu.

Penyanyi itu melarikan diri ke Peshawar tahun 2009 dari wilayah Swat yang didominasi Taliban saat tentara pemerintah melancarkan serangan. Dari tahun 2007 hingga 2009, para petempur Taliban yang dikendalikan ulama radikal Maulana Fazlullah secara efektif menguasai distrik itu, meneror orang dengan pembunuhan, pemenggalan kepala, serta penyerangan sekolah-sekolah anak-anak perempuan dan toko-toko musik. Penyanyi dan penari termasuk sasaran dan teror itu terus berlangsung sampai tentara pemerintah mengambil alih kontrol atas wilayah itu pada Juli 2009.

Javed menyanyi dalam bahasa Pashtun dan merilis lebih dari 20-an album yang populer di kalangan penutur bahasa Pashtun yang berada di barat laut Pakistan.

Perempuan itu menikah dengan pengusaha Jahangir Khan tahun 2010. Namun, ia menuntut cerai setelah mengetahui suaminya punya istri lain dan karena suaminya mencoba untuk melarang dia bernyanyi, kata keluarganya.

Perempuan menuntut perceraian merupakan kasus yang sangat jarang di wilayah barat laut yang sangat konservatif itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com