Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Vaksin Polio sampai AS Hentikan "Drone"

Kompas.com - 19/06/2012, 15:46 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Seorang komandan Taliban di wilayah barat laut Pakistan mengumumkan pelarangan vaksinasi polio pada anak-anak selama Amerika Serikat masih melancarkan serangan udara menggunakan pesawat tak berawak (drone), CNN melaporkan, Senin (18/6/2012).

"Vaksinasi polio akan dilarang di Waziristan Utara sampai serangan-serangan drone itu dihentikan," demikian pernyatan yang dirilis Taliban, Sabtu (16/6/2012).

"Hampir setiap warga Waziristan Selatan menjadi pasien rumah sakit jiwa gara-gara serangan drone, itu lebih buruk dari polio," kata Taliban.

"Di satu sisi, AS menghabiskan jutaan dollar untuk memberantas polio, tapi di sisi lain membunuh ratusan orang dengan batuan budaknya, Pakistan."

Pakistan merupakan satu dari tiga negara yang belum bebas polio.

Kampanye polio menjadi berita utama media-media Pakistan tahun lalu, ketika seorang dokter Pakistan dikaitkan dengan operasi CIA untuk memastikan keberadaan Osama bin Laden di Abbottabad. Dokter itu dilaporkan melakukan vaksinasi polio dari rumah ke rumah di kota tempat Osama kemudian ditembak mati itu.

Pihak AS mengatakan rencana (kampanye polio) itu tidak berhasil, namun organisasi-organisasi bantuan dan para pejabat kesehatan Pakistan mengatakan CIA diduga memanfaatkan program vaksinasi itu.

Komandan Taliban di Waziristan Selatan, Hafiz Bul Bahadur, mengaku memutuskan pelarangan vaksinasi itu setelah berkonsultasi dengan para pemimpin lain Taliban.

Bahadur memimpin satu faksi di Taliban yang berpusat di Waziristan Utara. Washington menganggap kawasan itu menjadi tempat perlindungan yang nyaman bagi jaringan Haqqani dan kelompok militan lain.

Belum jelas apakah keputusan Bahadur itu akan berdampak pada program pemberantasan polio di wilayah itu atau distrik-distrik di sekitarnya.

Bahadur diyakini bersekutu dengan jaringan Haqqani dan melindungi kelompok itu di Waziristan Utara. AS sendiri mendorong Pakistan untuk menggempur kelompok-kelompok militan di wilayah itu. Namun Pakistan menolak dengan alasan kurangnya personel militer.

April lalu, kepala penasihat kontraterorisme Presiden Barack Obama, John Brennan, mengakui penggunaan pesawat-pesawat tempur tak berawak itu.

"Ya, sesuai dengan undang-undang -- dan untuk mencegah serangan teroris terhadap Amerika Serikat dan melindungi warga negara Amerika -- pemerintah Amerika melancarkan serangan-serangan dengan sasaran teroris Al Qaeda, kadang-kadang menggunakan pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh, atau yang biasa disebut drone," jelas Brennan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com