Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Siap Berkompromi

Kompas.com - 19/06/2012, 07:25 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Iran dikabarkan siap berkompromi dalam lanjutan perundingan soal program nuklirnya dengan enam negara kekuatan utama dunia, di Moskwa, Rusia, mulai Senin (18/6/2012). Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bahkan menyatakan Iran siap menghentikan proses pengayaan uraniumnya.

Dalam pernyataan yang dimuat di laman resmi Presiden Iran (www.president.ir), Minggu malam, Ahmadinejad menegaskan, Iran dari dulu siap menghentikan proses pengayaan uranium berkadar 20 persen. Syaratnya, Iran mendapat jaminan pasokan bahan bakar nuklir berkadar 20 persen dari negara-negara Eropa.

”Republik Islam Iran selalu menyatakan, apabila negara-negara Eropa memberi Iran bahan bakar nuklir uranium berkadar 20 persen, Iran tak akan melakukan pengayaan sendiri sampai ke kadar itu,” demikian pernyataan Ahmadinejad yang disampaikan dalam wawancara dengan wartawan Christiane Hoffmann dari surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine.

Persoalan pengayaan uranium ini menjadi kunci perundingan antara Iran dan P5+1 (AS, Inggris, Perancis, China, Rusia, dan Jerman) mengenai program nuklirnya.

P5+1 menuntut Iran menghentikan proses pengayaan uranium berkadar 20 persen karena uranium dengan kadar sebesar itu lebih mudah diubah menjadi inti hulu ledak bom nuklir. Negara-negara Barat selama ini menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil.

Sebaliknya, tuntutan utama Iran adalah agar dunia mengakui haknya melakukan proses pengayaan uranium untuk keperluan sipil. Dalam wawancara dengan Hoffmann, yang dimuat di edisi online Frankfurter Allgemeine, Sabtu pekan lalu, Ahmadinejad menegaskan bahwa uranium berkadar 20 persen itu dibuat semata-mata untuk keperluan medis guna merawat para pasien pengidap kanker.

Tawaran konsesi

Surat kabar bisnis Rusia, Kommersant, Senin, mengabarkan, pihak P5+1 sudah menyiapkan tawaran kompromi kepada Iran. Dalam tawaran tersebut Iran akan diizinkan tetap melakukan pengayaan uranium, tetapi dengan kadar lebih rendah dari 20 persen, yakni sekitar 3,5-5 persen saja, sekadar cukup untuk bahan bakar reaktor nuklir.

Selain itu, Iran juga diminta menghentikan kegiatan pengayaan di fasilitas bawah tanah di Fordo, dekat kota Qom. Fordo mendapat perhatian khusus P5+1 karena fasilitas tersebut diduga kuat sanggup menahan serangan udara.

Sebagai gantinya, P5+1 akan mencabut sanksi yang selama ini diterapkan ke Iran secara bertahap. Salah satu sanksi yang akan diperingan adalah pembatasan pasokan suku cadang pesawat-pesawat sipil Iran, yang rata-rata adalah pesawat buatan AS.

P5+1 juga dikabarkan akan menjamin tak akan ada lagi sanksi baru dari PBB jika Iran menunjukkan tanda-tanda mau kompromi.

Perundingan di Moskwa ini dipandang sebagai peluang terakhir mencari penyelesaian masalah program nuklir Iran secara diplomatik.

(AFP/Reuters/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com