Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Kudeta oleh Pengikut Gbagbo Digagalkan

Kompas.com - 14/06/2012, 04:18 WIB

abijan, rabu - Pihak berwenang Pantai Gading berhasil mengungkap dan mencegah satu komplotan yang akan mengudeta Presiden Alassane Ouattara. Kelompok ini dikendalikan para pejabat militer di pengasingan dan seorang penasihat terdekat mantan Presiden Laurent Gbagbo.

Menteri Dalam Negeri Hamed Bakayoko mengatakan itu, Selasa (12/6) malam, di Abijan, ibu kota Pantai Gading. Dia menjelaskan, pihak keamanan menangkap beberapa orang yang terlibat dalam rencana kudeta. Petugas juga menyita sejumlah dokumen yang menjelaskan alur rencana kudeta terhadap presiden baru Alassane Ouattara dan membentuk sebuah otoritas militer transisi.

Selama satu jam wawancara di televisi negara, Bakayoko merilis video soal rencana kudeta itu. Rekaman dengan kualitas gambar buruk memperlihatkan beberapa pejabat militer duduk di depan bendera negara itu. Satu orang lagi membacakan sebuah pernyataan tentang perampasan kekuasaan oleh dewan militer.

Bakayoko mengidentifikasi pemimpin dan juru bicara komplotan itu sebagai Kolonel Kate Gnotua. Dia adalah bekas pejabat senior pasukan pengawal Gbagbo. ”Semua lembaga negara dengan ini dibubarkan. Semua kegiatan politik ditangguhkan. Jam malam telah diberlakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Semua perbatasan darat, udara, dan laut ditutup,” kata Gnotua dalam video itu.

Pantai Gading adalah sebuah negara yang tergabung dalam blok ekonomi negara-negara di Afrika Barat (ECOWAS). Kekuasaan Ouattara saat ini diperoleh setelah melewati pemilu yang menyingkirkan Gbagbo pada akhir tahun 2010. Negara ini secara bertahap keluar dari perang saudara singkat namun brutal, setelah sebuah pemilu yang dipersengketakan tersebut.

Gbagbo menolak hasil pemilu yang diakui PBB itu dan menolak mundur. Tentara loyalis Ouattara didukung pasukan Perancis dan PBB memaksanya keluar istana. Gbagbo ditangkap saat kediamannya diserbu, April 2011. Kini dia menunggu sidang Mahkamah Kriminal Internasional atas tuduhan sebagai penjahat perang.

Pihak berwenang telah menangkap lebih dari 100 pendukung Gbagbo selama terjadi gelombang kekerasan itu. Meski demikian, banyak perwira militer senior dan sekutu politik Gbagbo lari ke pengasingan, kebanyakan ada di Ghana, Benin, dan Togo.

Gnotua ditangkap pada Maret lalu setelah dia masuk kembali ke Pantai Gading dari Ghana, kata Bakayoko. Pekan lalu, otoritas Togo menangkap Moise Lida Kouassi, seorang penasihat Gbagbo yang pernah menjabat menteri pertahanan. Togo mengekstradisinya ke Pantai Gading.

Bakayoko mengatakan, Lida Kouassi adalah salah satu tokoh penggerak dalam rencana kudeta yang gagal itu, di samping Gnotua. Rincian rencana kudeta itu ditemukan di dalam pengendali peranti keras komputernya.

”Saya mengabarkan bahwa saya siap menyalurkan informasi yang saya miliki kepada otoritas baru tentang apa yang mereka akan persiapkan,” kata Lida Kouassi dalam pernyataan yang dirilis Bakayoko selama wawancaranya di televisi. ”Saya siap mengajukan pengampunan dan permintaan grasi dari presiden.”

Pemerintahan Ouattara telah mengeluarkan dua lusin surat permintaan penangkapan internasional bagi para pendukung setia Gbagbo. (REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com