Indonesia-Belarusia Menandatangani 14 Nota Kesepahaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Belarusia memperkuat hubungan bilateral dengan penandatanganan 14 nota kesepahaman (MoU) oleh kedua menteri luar negeri di Jakara, Senin (11/6/2012). Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan upaya peningkatan hubungan kerja sama kedua negara.

"Banyak peluang yang perlu dijajaki oleh kedua pihak, terutama di bidang perdagangan, pertanian dan pertambangan," kata Marty di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin.

Dari semua nota kesepahaman tersebut, lanjut Marty, kedua negara telah menyepakati kerja sama antara lain di bidang ekonomi perdagangan, riset dan teknologi, pendidikan, pertahanan negara, serta penghindaran pengenaan pajak berganda.
    
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belarusia Sergei Martynov dalam kesempatan yang sama mengatakan, dengan 14 nota kesepahaman tersebut, hubungan diplomatik kedua negara yang sudah terjalin selama 19 tahun diharapkan semakin meningkat.
    
"Menjelang perayaan 20 tahun hubungan kita, negara kami melihat peluang politik dan ekonomi yang saling menguntungkan," katanya. Ia menambahkan, hubungan bilateral tersebut akan diperkuat dengan diresmikannya Kedutaan Besar Belarusia untuk Indonesia di Jakarta..
    
Hubungan antara Indonesia dan Belarusia sudah lama terjalin, khususnya di bidang ekonomi perdagangan. Total perdagangan antara Indonesia dan Belarus dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Pada 2011 angka perdagangan mencapai 163,03 juta dollar AS atau naik 27,03 persen dibandingkan total perdagangan pada 2010 yang tercatat sekitar 128,3 juta dollar.
    
Di sektor pariwisata, pada 2011, wisatawan Belarus yang berkunjung ke Indonesia mencapai 679 orang atau naik lebih dari dua kali dibandingkan 2009.
   
Pada Maret, Wakil Menlu Belarusia membawa sejumlah pelaku  bisnis ke Jakarta yang antara lain menyepakati produksi bersama alat-alat berat. Beberapa produk yang diimpor Indonesia dari Belarusia antara lain potashium dan bahan pembuat pupuk.