Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Gawat Darurat di Rakhine, Myanmar

Kompas.com - 11/06/2012, 11:18 WIB

Presiden Myanmar, Thein Sein, mengumumkan kondisi gawat darurat di negara bagian Rakhine. Setidaknya 17 orang tewas dan ratusan rumah rusak dalam kekerasan sektarian yang melibatkan umat Budha dan Muslim di kawasan barat Myanmar tersebut.

Masalah berkobar di kawasan ini dipicu oleh pembunuhan seorang perempuan Budha bulan lalu, diikuti dengan serangan terhadap sebuah bus yang membawa umat Muslim.

Pemerintah sebelumnya telah memberlakukan jam malam di empat kota di Rakhine, guna menghindari pertikaian lanjutan. Dengan kondisi gawat darurat maka militer diijinkan untuk mengambil kontrol pemerintahan di kawasan tersebut.

Televisi milik pemerintah memberitakan bahwa perintah gawat darurat merupakan sebuah respon atas peningkatan ''kerusuhan dan serangan teroris'' dan ''ditujukan untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas secepatnya''.

Presiden Thein Sein mengatakan kekerasan akan mengancam demokrasi yang tengah berlangsung saat ini. "Jika kita menempatkan isu rasial dan agama di depan, jika kita menempatkan kebencian yang tiada akhir, keinginan untuk balas dendam dan aksi anarkis di depan, dan jika kita terus membalas dan meneror dan membunuh satu sama lain, ada bahaya bahwa (masalah) dapat berkembang dan bergerak bukan hanya di Rakhine,'' katanya.

"Jika itu terjadi, masyarakat patut waspada bahwa stabilitas negara, proses demokratisasi dan pembangunan, yang dalam tahap transisi saat ini, bisa sangat terpengaruh dan merugikan.''

Pemerintahan sipil di Myanmar terpilih dalam pemilihan umum 2010 dan April tahun ini. Pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi masuk parlemen menyusul kemenangan bersejarah dalam pemilu sela.

Bagaimanapun, pemerintahan masih didominasi oleh militer dan kekhawatiran tekanan politik dan pelanggaran hak asasi manusia akan berlanjut.

Salah informasi

Kekerasan di Rakhine dimulai 4 Juni ketika sebuah bus diserang di Taungup, akibat informasi yang salah karena mempercayai sejumlah penumpang bertanggung jawab atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang perempuan Budha. Para pelaku tersangka kemudian ditangkap di kota Ramree di kawasan selatan provinsi dan sekarang dalam persidangan.

Sepuluh Muslim tewas dalam serangan, yang berujung pada kekerasan di kota Maung Daw dan Buthidaung, Jumat (08/06) dan perusakan properti milik umat Budha.

Berdasarkan media milik pemerintah, kerusuhan menewaskan tujuh orang dan 17 lainnya luka-luka.

Negara bagian Rakhine ditempati oleh mayoritas Budha Rakhine tetapi juga menjadi kantong populasi Muslim, termasuk minoritas Rohingya. Rohingya adalah kelompok etnis Muslim dan tidak memiliki kewarganegaraan, karena Myanmar menyatakan mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com