Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawanan Guantanamo Disiksa dengan Musik

Kompas.com - 03/06/2012, 09:56 WIB
Simon Saragih

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Musik metal dan musik anak-anak dipakai untuk menyiksa para tawanan di Guantanamo. Ini dilakukan tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush (2000-2008) menciptakan kamp untuk menahan para tawanan dalam perang melawan jaringan Al Qaeda.

Demikian diberitakan harian AS, The New York Daily, Sabtu (2/6/2012). Situs Aljazeera pada 30 Mei 2012 juga menuliskan sebuah dokumen terkait hal itu.

Diberitakan, para tawanan disetrap di kursi-kursi dengan tangan terikat, dan telinga para tawanan dipasangi alat pendengar. Mereka diperdengarkan musik-musik seperti karya dari Metallica, AC/DC, Eminem, Barney, dan lainnya dengan volume keras selama berjam-jam atau berhari-hari.

Penulis lagu untuk film Sesame Street, Christopher Cerf, kaget ketika mengetahui musik karyanya dipakai sebagai alat penyiksa.

Juru bicara Pentagon, Kapten John Kirby, mengatakan kepada para wartawan, Kamis (31/5/2012), bahwa militer AS menggunakan musik untuk disinsentif, bukan alat penyiksa. "Hal itu dilakukan secara terukur, sesuai kewajiban dan komitmen kami dalam memperlakukan para tawanan," kata Kirby.

Pada tahun 2008, Associated Press (AP) pernah memberitakan bahwa musik keras yang diputar berulang-ulang pernah dipakai untuk menciptakan rasa takut, kehilangan orientasi, dan membuat perasaan bahwa penyiksaan seakan tak pernah berakhir. Praktik seperti ini digunakan tidak saja di Guantanamo, tetapi juga di pusat-pusat penahanan di Irak dan Afganistan.

Musik itu bisa membuat para tawanan kehilangan ingatan, menjerit-jerit, dan membuat mereka membanting-bantingkan kepala ke tembok. Beberapa pihak lain mengatakan hal ini bisa juga mendorong tawanan bunuh diri.

Pada tahun 2003, BBC menuliskan, penyerangan lewat musik bisa mengacaukan jiwa tawanan, apalagi yang disajikan adalah lagu-lagu AS, negara yang justru dibenci oleh para tawanan. Thomas Keenan, Direktur Human Rights Project di Bard College, mengatakan kepada Aljazeera, "Musik juga mampu mengontrol pikiran dan mengacaukan batin."

Pada tahun 2008, sekelompok grup musik melayangkan permohonan yang melarang lagu-lagu mereka dimainkan dalam teknik penyiksaan itu. Lagu "White America" dari Eminem, dan "Born in the USA" dari Bruce Springsteen termasuk yang dimainkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com