Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Sumber Virus Stuxnet

Kompas.com - 02/06/2012, 19:17 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berada di belakang serangan virus Stuxnet terhadap fasilitas pengayaan uranium milik Iran tahun lalu. Demikian menurut laporan harian AS, The New York Times.

Obama mempercepat serangan tersebut -yang diberi nama "Olympic Games- yang sudah dimulai sejak pemerintahan Presiden Bush walau kemudian virus Stuxnet tersebut keluar dari fasilitas Iran dan menyebabkan kekacauan di berbagai jaringan internet di seluruh dunia.

Fasilitas nuklir Iran ini terkena sejumlah serangan dan selama beberapa minggu kemudian, sekitar 1.000 dari 5.000 centrifuges yang digunakan Iran untuk memperkaya uranium tidak bisa digunakan.

Setelah menyerang fasilitas tersebut, virus ini menyebar ke ratusan ribu komputer di seluruh dunia, termasuk di Australia.

Menurut koran AS ini, Obama ditanya apakah Amerika Serikat harus "menghentikan serangan" dalam pertemuan dengan Direktur CIA Leon E Panetta dan Wakil Presiden Joe Biden. Meskipun dampak serangan terhadap fasilitas Iran tersebut kecil sementara dampak di tempat lain lebih besar, diputuskan agar serangan tetap dilanjutkan.

Menurut laporan, ini merupakan pertama kalinya Amerika Serikat menggunakan internet untuk melakukan perang siber, dan bukannya senjata militer.

Obama baru disebutkan sebagai sumber virus tersebut setelah sejumlah pejabat yang tidak disebutkan namanya dari Amerika Serikat, Israel, dan Eropa mengakui adanya serangan ini. Para ahli komputer termasuk dari perusaaan antivirus Symantec dilaporkan terlibat dalam usaha menjinakkan virus yang besarnya 50 kali dari virus komputer biasa. Mereka tidak berhasil mengetahui sumber virus.

Sementara itu, para ahli juga sedang menyelidiki sumber virus yang hampir sama seperti Stuxnet- yaitu Flame yang juga dilepaskan untuk menyerang komputer para pejabat Iran namun kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Virus ini ditemukan oleh Kaspersky Lab minggu lalu walaupun disebutkan sudah beredar dalam sistem pemerintahan negara-negara Timur Tengah selama lima tahun terakhir. Flame disebut sebagai virus paling ganas di dunia saat ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com