Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Ultimatum Pemerintah Suriah

Kompas.com - 31/05/2012, 13:58 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com - Tentara pemberontak pembebasan Suriah (FSA) memberi batas waktu kepada pemerintah Presiden Bashar al-Assad selama 48 jam untuk menjalankan rencana gencatan senjata PBB.

Kolonel Qassim Saadeddine dari FSA mengatakan jika tidak ada respon dari pemerintah sampai Jumat (1/6) siang, FSA akan mempertimbangkan untuk "tidak lagi terikat dengan... rencana perdamaian". Salah satu isi rencana perdamaian itu adalah meminta pasukan pemerintah untuk mundur ke barak.

Kolonel Saadeddine dalam sebuah video yang dipublikasikan melalui internet, mengatakan pemerintah harus "melaksanakan gencatan senjata, menarik mundur tentaranya, tank dan persenjataan dari kota dan desa di Suriah".

"Dan harus mengijinkan bantuan kemanusiaan secepatnya di wilayah yang terdampak dan membebaskan tahanan.... Rezin harus ikut ke dalam perundingan yang nyata dan serius untuk menyerahkan kekuasaan kepada masyarakat Suriah melalui PBB," kata dia.

Seluruh syarat dalam rencana perdamaian yang dibuat utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan, seperti dijelaskan oleh wartawan BBC Jim Muir yang melaporkan dari negara tetangga Lebanon.

Koresponden itu mengatakan FSA minim senjata dan tidak sebanding dengan senjata berat dan tanks yang dimiliki oleh pasukan rezim.

Tetapi PBB telah mengonfirmasi akan meneruskan pengawasan disejumlah lokasi penting dibeberapa kota, dan juga daerah pinggiran, tambah dia.

Rabu lalu, pemantau PBB memastikan penemuan 13 orang korban penembakan dekat kota Deir el-Zour.

Eskalasi konflik

Dalam rapat tertutup Dewan Keamanan PBB, duta besar AS untuk PBB, Susan Rice, mengatakan membahas tentang kelanjutan eskalasi dari konflik di Suriah.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com