KOMPAS.com - Kerja sama pertanian mempererat hubungan Kamboja dengan Guinea. Menurut warta Xinhua-OANA, kedua negara, kemarin, meneken perjanjian kerja sama persahabatan di Phnom Penh. Bidang pertanian memang termaktub di situ.
Kesepakatan itu ditandatangani antara Wakil Perdana Menteri Kamboja dan Menteri Luar Negeri Hor Namhong dan Menteri Kerja sama Internasional Guinea Koutoubou Moustapha Sano di bawah pimpinan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Presiden Alpha Conde dari Guinea di Istana Perdamaian. Perjanjian tersebut dibuat setelah pertemuan bilateral antara Hun Sen dan Conde.
Dalam pertemuan tersebut, Conde mengatakan bahwa kunjungannya ke Kamboja bertujuan untuk menjembatani kerja sama dengan Kamboja di bidang pertanian. Ia pun meminta Kamboja untuk mengirim ahli pertanian ke Guinea untuk membantu dalam teknik pertanian.
Juga, katanya, Guinea bersedia membeli sekitar 40.000 ton beras giling tahun dari Kamboja dalam waktu dekat.
Hun Sen menyatakan selamat datang kepada rencana pembelian beras dan menyarankan pejabat Guinea untuk bekerja dengan Departemen Pertanian dan Perdagangan dan Kamboja beras pabrik dan eksportir. Dia juga berjanji untuk mengirim ahli pertanian ke Guinea sesegera mungkin.
Guinea kaya akan sumber daya alam dan merupakan eksportir terbesar di dunia bauksit bijih aluminium. Namun demikian, negara ini masih miskin karena tata pemerintahan yang buruk.