Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35 Orang Militan Tewas dalam Pertempuran dengan Pasukan Yaman

Kompas.com - 25/05/2012, 06:16 WIB

ADEN, KOMPAS.com — Lebih dari 35 orang militan tewas dalam pertempuran tengah malam dengan pasukan Yaman di provinsi bergolak wilayah selatan, Abyan, kata seorang pejabat militer, Kamis (24/5/2012).

Pertempuran itu berlangsung ketika kelompok militer melanjutkan ofensif pada hari ke-13 untuk menguasai lagi posisi-posisi yang direbut kelompok militan.

Pejabat militer itu mengatakan, "Gerilyawan Al Qaeda melancarkan serangan terhadap" militer di daerah Wadi Bani, sebelah barat Jaar yang dikuasai kelompok militan sejak tahun lalu.

Serangan itu menyulut bentrokan sengit yang "menewaskan lebih dari 35 anggota kelompok militan", kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

Seorang pejabat lain mengatakan, bentrokan-bentrokan masih berlanjut di Zinjibar, ibu kota Abyan yang dikuasai kelompok militan pada Mei lalu.

"Bentrokan-bentrokan sporadis terus berlangsung," katanya, dengan menambahkan bahwa penembak gelap Al Qaeda menyerang pasukan yang berhasil menguasai sejumlah bangunan di pinggiran kota itu.

Ia mengatakan, dua prajurit tewas dan sedikitnya enam orang cedera dalam pertempuran untuk memperebutkan Zinjibar pada Kamis. Petugas medis mengonfirmasi angka jumlah korban itu.

Para ahli militer AS membantu pasukan Yaman dalam serangan ofensif yang diluncurkan pada bulan ini untuk menghalau kelompok militan Al Qaeda dari provinsi Abyan, Yaman selatan, tempat mereka menguasai sejumlah kota dan desa.

Sejak serangan ofensif militer dimulai pada 12 Mei, sedikitnya 299 orang, yang mencakup 215 anggota Al Qaeda, 49 prajurit, 18 anggota kelompok militan lokal, dan 17 warga sipil, tewas, menurut hitungan AFP berdasarkan laporan-laporan pejabat dan pemimpin suku.

Ofensif itu didukung oleh pesawat tak berawak AS yang pada hari itu melancarkan dua serangan udara di Yaman timur, menewaskan 11 orang yang duga anggota Al Qaeda.

Pada 6 Mei, serangan udara AS di Yaman timur menewaskan pemimpin Al Qaeda Yaman, Fahd al-Quso, yang diburu dalam kaitan dengan pengeboman mematikan terhadap kapal USS Cole pada 2000.

Serangan pada Oktober 2000 terhadap USS Cole, kapal perusak Angkatan Laut AS, di pelabuhan Aden, Yaman, menewaskan 17 pelaut dan mencederai 40 orang.

Quso tewas dalam serangan dua rudal di dekat rumahnya di Rafadh, sebelah timur Ataq, ibu kota provinsi Shabwa.

Menurut laporan-laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan sekitar sepuluh serangan udara di Yaman dalam empat bulan terakhir.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) meminta izin untuk melancarkan serangan lebih lanjut pesawat tak berawak di Yaman, meski ada risiko korban mungkin bukan teroris. Demikian disampaikan Washington Post pada April.

AS tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak berawak terhadap Al Qaeda di Yaman, yang dianggap sebagai cabang paling aktif dan mematikan dari jaringan teror global itu, dan menjadi pusat perang melawan teror.

Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstremis di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.

Kelompok militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaeda.

Pada Maret, 185 prajurit tewas dalam serangan besar Al Qaeda terhadap sebuah kamp militer di dekat Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com