Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Kapal Perang AS Dikhawatirkan Ganggu Bongkar Muat

Kompas.com - 18/05/2012, 17:35 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Otoritas Pelabuhan III dan PT Pelabuhan Indonesia III tengah mengupayakan solusi terbaik guna menyelesaikan persoalan menyangkut rencana sandar tiga kapal perang Amerika Serikat selama 10 hari di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada akhir Mei hingga awal Juni 2012.

Rencana itu, menurut enam asosiasi pengusaha, yakni Indonesia National Ship-owner Association (INSA) Surabaya, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Jawa Timur, Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia Jawa Timur, Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia Jawa Timur, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Jawa Timur, dan Organda Tanjung Perak, dikhawatirkan mengganggu proses bongkar muat. Apalagi, tiga kapal perang AS itu akan memanfaatkan dermaga Jamrud Utara.

Jika rencana itu direalisisasikan, diperkirakan muncul kerugian sekitar 4,5 juta dollar AS untuk biaya logistik yang terhambat.

Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengemukakan, pihaknya dan Otoritas Pelabuhan III tengah mencari solusi agar proses bongkar muat di dermaga Jamrud Utara tidak terganggu jika tiga kapal perang AS itu jadi sandar pada 28 Mei-7 Juni 2012.

Kedatangan ketiga kapal perang AS itu merupakan bagian dari muhibah serta latihan bersama TNI dan pasukan perang AS di Banongan, Situbondo, yang rencananya digelar awal Juni 2012.

"Sedang dibahas agar tiga kapal perang itu tidak terlalu lama sandar, tetapi cukup tiga hari," kata Edi, Jumat (18/5/2012), di Surabaya.

Proses sandar tiga kapal itu nanti tetap di dermaga Jamrud Utara yang memiliki panjang  1.200 meter. Namun, posisinya satu kapal sandar dengan cara tandem atau sejajar dengan kapal lain sehingga mengurangi panjang dermaga yang digunakan. Dengan sistem ini saja, ketiga kapal AS itu tetap memakan panjang dermaga sekitar 350 meter.

Anggota Dewan Kelautan Jawa Timur, Oki Lukito, mendukung aspirasi enam asosiasi Pelabuhan Tanjung Perak tersebut. Menurut dia, meski telah mengurangi waktu sandar dari 10 hari menjadi tiga hari, tetap saja ketiga kapal perang AS itu dikhawatirkan dapat memicu hambatan atas aktivitas layanan di Pelabuhan Tanjung Perak, khususnya dermaga Jamrud Utara.

Menurut Ketua Umum DPC INSA Surabaya Steven H Lasawengen, pihaknya bersama sejumlah asosiasi lain keberatan jika tiga kapal perang AS itu merealisasikan kunjungan ke Surabaya. Dia mengatakan, kapal yang sandar di Jamrud Utara rata-rata berkapasitas 20.000 ton.

Jika biaya logistik setiap kapal 12.000 dollar AS-15.000 dollar AS per hari. Untuk tiga kapal dengan 45.000 dollar AS per hari, total biaya logistik selama 10 hari mencapai 450.000 dollar AS. Saat ini, antrean 10-15 kapal. Maka, jika berlangsung 10 hari, kerugian mencapai 4,5 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com