Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Militer Dibom, 40 Orang Tewas

Kompas.com - 10/05/2012, 17:22 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Dua ledakan besar mengguncang ibukota Suriah, Damaskus, Kamis (10/5/2012) dan menewaskan lebih dari 40 orang. Televisi pemerintah Suriah melaporkan sekitar 170 orang terluka dalam serangan yang disebut sebagai yang terbesar di ibukota Suriah tahun ini.

Ledakan yang menghancurkan bagian depan gedung intelijen militer itu terjadi pada pukul 07.50 pagi, ketika para karyawan mulai berdatangan untuk ke kantor. Gedung itu merupakan bagian kompleks militer yang ditakuti dan dikenal sebagai Cabang Palestina.

Kantor berita Associated Press melaporkan dari lokasi, petugas paramedis yang menggunakan sarung tangan karet mengumpulkan serpihan-serpihan tubuh manusia dari jalanan setelah ledakan itu.

Sementara itu di sekitarnya tampak bangkai-bangkai mobil yang masih mengepulkan asap. Dinding luar kompleks itu ambruk, meskipun gedung utamanya terlihat masih utuh.

Pemerintah Suriah menuduh "teroris" bertanggung jawab atas serangan itu dan menyatakan sebagian besar korban tewas dan terluka itu warga sipil.

Ketua tim pemantau PBB Mayor Jenderal Robert Mood meninjau lokasi. Dikatakannya, rakyat Suriah tidak sepatutnya mengalami "kekerasan yang mengerikan" itu.

"Ini tidak akan menyelesaikan masalah. (Serangan) ini hanya akan menciptakan lebih banyak penderitaan bagi perempuan dan anak-anak," katanya, saat diminta menyampaikan pesan pada pihak-pihak yang melakukan serangan itu.

Pusat kota Damaskus sebenarnya berada dalam kontrol pasukan yang loyal pada Presiden Bashar al-Assad. Namun mengalami beberapa serangan bom yang biasanya menyasar instansi keamanan atau konvoi.

Serangan besar sebelumnya terjadi pada 27 April ketika seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom ikat pinggang dekat rombongan aparat keamanan. Setidaknya sembilan orang tewas dan 26 orang lainnya terluka.

Kementerian Luar Negeri melalui juru bicaranya, Jihad Maksidi, menyatakan dalam akun Facebook-nya dan meminta warga ke rumah sakit untuk mendonorkan darah. Menurutnya, ledakan Kamis itu "kemungkinan yang terkuat" dalam gelombang ledakan yang mengguncang Damaskus sejak akhir tahun lalu.

Ledakan itu menciptakan dua lubang besar di depan gerbang kompleks militer itu. Salah satunya selebar enam meter dan dalamnya tiga meter. Menurut saksi mata, dua ledakan itu terjadi susul menyusul. Yang pertama ledakan kecil, disusul ledakan yang hebat.

"Rumah kami bergetar seperti ada gempa," kata seorang ibu rumah tangga bernama Maha Hijazi. Dia terlihat gemetar saat berdiri di luar rumahnya yang berseberangan dengan lokasi ledakan.

Sampai saat ini belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut. Namun ada pernyataan dari sebuah kelompok simpatisan Al Qaeda yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan-ledakan yang terjadi sebelumnya. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok teroris mulai memanfaatkan konflik yang terjadi di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com