Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekanik F-22 Juga Terkena Gejala Hipoksia

Kompas.com - 10/05/2012, 17:05 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Tim yang menyelidiki penyebab gejala hipoksia (kekurangan oksigen) pada para pilot pesawat F-22 Raptor dikejutkan dengan temuan fakta baru. Ternyata bukan hanya pilot yang menderita gejala tersebut, melainkan juga para mekanik yang merawat pesawat di darat.

Demikian diungkapkan perwira Komando Tempur Udara Angkatan Udara AS Jenderal Daniel Wyman, Rabu (10/5/2012).

Menurut Wyman, sedikitnya lima mekanik yang merawat F-22 sejak pesawat tempur tercanggih di dunia itu diizinkan terbang lagi, September 2011, terkena hipoksia.

"Awal-awal pesawat itu diizinkan terbang kembali, ada lima mekanik perawat pesawat yang melaporkan gejala-gejala hipoksia," tutur Wyman.

Sebelumnya, pesawat jet tempur generasi kelima tersebut dilarang terbang sejak Mei 2011 setelah ditemukan berbagai insiden penerbangan yang melibatkan pilot terkena gejala-gejala hipoksia. Total telah terjadi 25 insiden terkait hipoksia pilot, termasuk 11 insiden yang terjadi sejak pesawat itu diizinkan terbang lagi.

Dalam berita sebelumnya dikabarkan, tim penyelidik insiden tersebut belum menemukan apa sesungguhnya penyebab gejala itu. Pesawat F-22 diizinkan terbang lagi setelah pihak AU AS melakukan modifikasi peralatan pemasok oksigen bagi pilot dan menerapkan aturan baru, termasuk inspeksi harian sistem penyokong kehidupan di pesawat itu.

Namun, dengan penemuan kasus orang-orang di luar pilot ikut terkena gejala tersebut, diduga ada faktor penyebab lain di luar sistem pemasok oksigen bagi pilot.

Wyman mengaku belum bisa menjawab apa penyebab para mekanik turut terkena gejala itu. Menurut dia, saat melakukan perawatan pesawat, para mekanik kadang duduk di kokpit dalam keadaan mesin pesawat menyala.

Dua pilot AU AS hari Minggu lalu menyatakan secara terbuka mereka enggan menerbangkan lagi F-22 sebelum penyebab gejala itu ditemukan. (CNN/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com