Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Superjet 100, Harapan Penerbangan Sipil Rusia

Kompas.com - 10/05/2012, 10:06 WIB

KOMPAS.com — Sukhoi Superjet 100 merupakan merek baru pesawat penumpang yang dibangun Rusia dalam upaya membangkitkan kembali industri penerbangan sipil pasca-Soviet.

Superjet 100 ini mengawali penerbangan komersial pertamanya tahun lalu. Kecelakaan Superjet 100 di Indonesia ini merupakan yang pertama bagi pesawat komersial Sukhoi.

Pesawat ini menjadi harapan Rusia untuk menjadi salah satu pemain utama di pasar penerbangan modern. Juga demi memperbaiki citranya mengingat banyaknya kecelakaan yang melibatkan pesawat tua buatan era Uni Soviet.

Superjet 100 yang hilang di Indonesia ini merupakan bagian dari Asian Roadshow, tur promosi di enam negara Asia, yakni Indonesia, Kazakhstan, Paksitan, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

Sebuah kecelakaan bakal menjadi pukulan berat bagi Rusia yang sangat berharap Sukhoi menjadi pesawat yang digunakan di banyak negara di dunia.

Disebutkan, pesawat jenis ini mampu mengangkut 98 penumpang dan mampu menjelajah hingga jarak 3.048 kilometer untuk versi dasar, atau 4.578 kilometer untuk versi pesawat jarak jauh, dengan ketinggian terbang hingga 12.200 meter. Pesaingnya adalah Embaer (Brasil) dan Bombardier (Kanada).

Sampai saat ini baru dua maskapai yang menggunakan Superjet 100, yakni Aeroflot (Rusia) dan Armavia (Armenia). Meskipun demikian, sejumlah maskapai sudah memesannya. Penerbangan pertamanya dioperasikan oleh Armavia pada April 2011, disusul Aeroflot beberapa bulan kemudian.

Tur promosi ini dimulai pada 3 Mei di Kazakhstan, di mana Presiden Nursultan Nazarbayev meninjau pesawat. Disusul dengan Pakistan. Dari Indonesia,  tur rencananya akan berlanjut ke Laos dan Vietnam.

Sampai insiden terakhir ini, Indonesia seharusnya menjadi salah satu klien terbesar Sukhoi untuk jenis Superjet 100 ini.

Pada Agustus 2011, PT Sky Aviation (Indonesia) setuju untuk membeli 12 pesawat. Sebelumnya, pada 2010, Kartika Airline akan membeli 30 Superjet 100. Pengiriman untuk kedua maskapai Indonesia itu dimulai tahun ini.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com