Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Diam-diam Terus Menumpuk Kekuatan di Teluk Persia

Kompas.com - 03/05/2012, 22:43 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Meski berulang kali menghindari pembicaraan soal serangan militer ke Iran, dan terus membujuk Israel untuk tidak melakukan serangan sepihak sendirian ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran, Amerika Serikat diam-diam terus menumpuk kekuatan militer di sekitar kawasan Teluk Persia.

Penumpukan kekuatan militer itu diduga kuat dilakukan, agar AS selalu siap dengan berbagai pilihan respons jika sewaktu-waktu ketegangan soal program nuklir Iran bereskalasi menjadi konflik terbuka.

Demikian terungkap dalam salah satu analisis majalah pertahanan terkemuka Jane's Defence Weekly (JDW) edisi 11 April 2012 lalu. Meski pihak Pentagon dan negara-negara Arab tak bersedia mengungkap posisi penyebaran kekuatan militer kunci AS di kawasan Teluk Persia, penumpukan kekuatan tersebut bisa diketahui secara detail dari analisis citra satelit komersial, berbagai keterangan di laman resmi Departemen Pertahanan AS, dan pelacakan berbagai informasi terbuka di media sosial di internet.

Penelusuran Kompas menunjukkan, posisi pesawat-pesawat militer AS di berbagai pangkalan udara di kawasan tersebut masih bisa dilihat di Google Earth pada hari Rabu (3/5/2012) malam ini.

Dalam pengamatan JDW, AS menggelar aset-aset militer yang sangat lengkap, mulai dari kekuatan pemukul, pengintai, hingga pertahanan antirudal dan dukungan logistik. Di luar kekuatan pemukul utama yang terpusat pada dua gugus tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan USS Enterprise yang sedang berada di perairan sekitar Teluk, AS, juga menempatkan aset-aset militernya di beberapa negara Arab.

Secara khusus, JDW menyebutkan empat negara yang menjadi lokasi penempatan pesawat-pesawat militer AS, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Bahrain, dan Kuwait. Secara khusus, pangkalan udara Al Udeid di Qatar dan pangkalan udara Al Dhafra di UEA menjadi pusat pangkalan aset-aset militer AS itu.

Menurut analisis JDW, di dua pangkalan tersebut terlihat sedikitnya empat pesawat peringatan dini E-3 Sentry AWACS, lima pesawat pelacak sasaran darat E-8 Joint STARS (Joint Surveillance Target Attack Radar System), empat pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady, dan enam pesawat pengintai tak berawak RQ-4 Global Hawk.

Untuk melakukan misi-misi dukungan logistik, JDW menyebut ada lebih dari 20 pesawat tanker KC-135R Stratotanker di pangkalan Al Udeid dan 12 pesawat tanker KC-10 Extender di pangkalan Al Dhafra.

Selain kekuatan pengintai dan pendukung, AS juga menyiapkan kekuatan pemukul yang tidak tanggung-tanggung. Dari citra satelit pangkalan Al Udeid, terlihat sedikitnya enam pesawat pengebom strategis jarak jauh B-1B Lancer milik AU AS (USAF) dan pesawat-pesawat patroli maritim P-3C Orion milik AL AS (US Navy).

Di Al Dhafra, sejak tahun lalu USAF telah menempatkan satu skuadron pesawat tempur F-15C Eagle dan pesawat-pesawat tempur tak berawak MQ-1B Predator. Disusul pada Februari, USAF mengirimkan satu skuadron F-15E Strike Eagle di sebuah pangkalan yang tak disebutkan di kawasan Timur Tengah. Pekan lalu pihak militer AS juga mengakui telah mengirimkan pesawat-pesawat jet tempur tercanggih F-22 Raptor ke UEA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com