Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Ini Bangkit dari Kematian

Kompas.com - 25/04/2012, 11:27 WIB

KENILWORTH, KOMPAS.com — Para dokter menyatakan remaja yang mengalami luka parah dalam kecelakan mobil ini tidak punya harapan hidup. Namun, orangtuanya tidak sepakat.

Orangtua Steven Thorpe menolak berhenti berharap walau empat dokter spesialis menyatakan putra mereka, yang ketika itu berusia 17 tahun, mengalami mati otak. Yakin bahwa mereka melihat "kedipan" kehidupan saat Steven berbaring dalam keadaan koma, John dan Janet Thorpe menolak saran untuk mematikan alat bantu yang membuat Steven bertahan hidup.

Mereka mencari pendapat lain; dan itulah keputusan yang menyelamatkan putra mereka. Seorang ahli bedah saraf menemukan tanda-tanda samar aktivitas otak dan dua minggu kemudian, Steven bangun dari komanya. Tujuh minggu kemudian, dia meninggalkan rumah sakit.

Empat tahun kemudian, Steven, yang kini bekerja sebagai pegawai bagian rekening, mengatakan bahwa dia berutang segalanya atas kegigihan orangtuanya. Dari rumahnya di Kenilworth, Warwickshire, Inggris, Steven (kini 21 tahun), berkata, "Saya merasa sangat beruntung bahwa orangtua saya memberi jawaban tidak."

Kecelakaan itu terjadi pada Februari 2008. Steven yang masih siswa sekolah tengah bepergian menggunakan sebuah Rover bersama dua temannya ketika seekor kuda liar tiba-tiba berlari ke lintasan mobil tepat di depan mereka. Temannya, Matius Jones (18), tewas dalam kecelakaan itu. Steven mengalami luka serius di wajah, kepala, serta lengan dan dinyatakan mengalami mati otak dua hari kemudian.

Dia mengatakan, "Para dokter itu mengatakan kepada orangtua saya bahwa mereka ingin mematikan alat bantu yang menopang kehidupan. Kata-kata yang mereka sampaikan kepada orangtua saya adalah, Anda perlu mulai berpikir tentang donasi organ."

"Saya kira itu yang memberikan energi bagi ayah saya. Ia berpikir 'tidak mungkin'. Mereka masih yakin saya hidup. Ketika duduk di sekitar tempat tidur, mereka punya perasaan bahwa saya masih ada di sana dan sejumlah kata-kata yang mereka sampaikan kepada saya, saya memberikan reaksi. Saya berpikir, jika ayah saya setuju dengan mereka, mesin penopang kehidupan itu dalam hitungan detik akan dilepaskan dari saya," kata Steven sebagaimana dikutip Daily Mail, Selasa (24/4/2012).

John Thorpe (51), yang bekerja sebagai akuntan, lalu menghubungi dokter umum, Julia Piper, yang dikenal karena karyanya dalam pengobatan tradisional dan alternatif. Tergerak oleh cerita mereka, Piper kemudian meminta seorang ahli bedah saraf yang dia kenal untuk mengunjungi Steven di University Hospital di Coventry.

Hebatnya, ahli bedah saraf itu menyimpulkan bahwa Steven tidak mengalami mati otak dan bahwa ia masih punya peluang tipis untuk pulih.

Para dokter kemudian setuju untuk membebaskan Steven dari induksi kimia buat komanya guna melihat apakah ia bisa bertahan hidup. Dua minggu kemudian, dia sadar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com