Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Akan Borong Persenjataan Rusia

Kompas.com - 18/04/2012, 10:39 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Malaysia dikabarkan akan segera memborong berbagai persenjataan buatan Rusia, mulai dari rudal portabel sampai kapal perang berpeluru kendali. Negosiasi pembelian persenjataan ini terus berlangsung.

Demikian dikatakan Viktor Komardin, Deputi Kepala Rosoboronexport—perusahaan eksportir senjata milik negara dari Rusia, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (17/4/2012), seperti dikutip RIA Novosti.

Menurut dia, Malaysia sudah mendekati proses negosiasi final untuk membeli sistem rudal antitank Kornet, rudal panggul antipesawat Igla, dan masih terus bernegosiasi untuk membeli kapal perang berpeluru kendali dan kapal-kapal patroli.

Komardin menambahkan, Rusia siap menjual lisensi pembuatan kapal berpeluru kendali kelas Molniya dan kapal patroli kelas Mirazh untuk dibuat di galangan kapal Malaysia sendiri.

"Malaysia tertarik dengan kapal-kapal (kelas) Molniya dan Mirazh kami. Ini mengacu pada pembuatan oleh mereka sendiri di bawah lisensi di galangan-galangan kapal mereka, seiring dengan telah majunya sektor pembuata kapal di Malaysia," tutur Komardin.

Kapal perang kelas Molniya adalah kapal jenis korvet hasil pengembangan kapal perang kelas Tarantul. Kapal sepanjang 56,1 meter ini dilengkapi dengan sistem radar dan persenjataan terbaru, termasuk rudal antikapal P-270 Moskit-E (SS-N-22 Sunburn) dan rudal antipesawat Igla.

Selain Malaysia, Vietnam lebih dulu membeli kapal kelas ini. Vietnam juga dikabarkan membeli lisensi untuk membuat sendiri kapal-kapal perang ini.

Federasi Ilmuwan Amerika (www.fas.org) menyebut kapal kelas Molniya ini dirancang untuk melakukan pertempuran laut melawan kapal permukaan. Ukurannya yang relatif kecil membuat kapal ini bisa bermanuver lincah dan menyatu dengan keramaian kapal nelayan atau kapal barang kecil di dekat wilayah pesisir, sehingga susah dilacak dan ditembak.

Dengan Malaysia dan Vietnam, dua negara pengklaim Kepulauan Spratly, memiliki kapal ini, situasi konflik di kawasan Laut China Selatan bisa makin memanas.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com