SEOUL, KOMPAS.com — Sejumlah pengamat menilai pemimpin muda Korea Utara yang tak berpengalaman, Kim Jong Un, mencoba mematahkan penilaian negatif pihak asing terhadap dirinya selama ini, yang dianggap terlalu muda dan belum siap menggantikan mendiang sang ayah, Kim Jong Il, memimpin negeri itu.
Upaya seperti itu, menurut analis Kim Yeon-su dari Universitas Pertahanan Nasional Korea, Minggu (15/4/2012), dilakukan Jong Un melalui pidato perdana yang dibacakannya di depan puluhan ribu personel militer dan masyarakat negeri itu.
Pidato itu dibacakan dalam rangkaian peringatan hari lahir pendiri negeri itu, Kim Il Sung, yang juga kakek Jong Un.
"Pidato itu sendiri adalah bentuk ekspresi kepercayaan diri Jong Un. Dia mencoba mematahkan keraguan banyak pihak atas kemampuannya mencengkeram kekuasaan di negeri itu," ujar Yeon-su.
Lebih lanjut, tambah Yeon-su, pernyataan akan memperkuat peran militer di negeri, seperti disampaikan dalam pidato Jong Un, menunjukkan sebuah pesan yang sangat kuat kalau sang pemimpin muda itu ingin melihat dirinya lebih sebagai seorang "pemimpin militer" ketimbang "pemimpin sipil".
Seusai pidato, acara peringatan dilanjutkan dengan parade militer yang berbaris dan memberi penghormatan terhadap Jong Un.
Parade militer berturut-turut mulai dari pasukan infanteri, tank dan artileri berat, serta truk-truk yang mengangkut peluru-peluru kendali, diakhiri dengan atraksi terbang lintas lima jet tempurnya.
Kekuatan personel militer Korut adalah salah satu yang terbesar di dunia, dengan total 1,2 juta prajurit yang menjadi anggotanya. (AP/DWA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.