Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obrolan Pribadi Obama-Medvedev Tertangkap Mikrofon

Kompas.com - 27/03/2012, 15:09 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Sebuah percakapan pribadi antara Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev terkuak ke publik karena terekam mikrofon yang masih aktif. Dalam percakapan itu, Obama menyatakan ingin menunda pembicaraan diplomatik dengan pemimpin Rusia tentang sebuah sistem pertahanan rudal yang kontroversial hingga setelah pemilihan presiden pada November.

Percakapan tersebut tertangkap rekaman televisi dari obrolan santai antara Obama dan Medvedev. Dalam rekaman itu, Obama membungkuk ke arah Medvedev dan terdengar memberinya pesan buat Presiden Rusia terpilih, yaitu Vladimir Putin yang akan menggantikan Medvedev.

"Semua masalah ini, tapi terutama tentang pertahanan rudal, dapat diselesaikan," kata Obama. "Namun, penting bagi dia (Putin) untuk memberi saya ruang. Ini pemilu terakhir saya," lanjut Obama. "Setelah pemilu, saya memiliki lebih banyak keleluasaan."

"Saya paham," jawab Medvedev. "Saya akan menyampaikan informasi ini kepada Vladimir."

Kesalahan tanpa sengaja itu dengan segera dimanfaatkan para lawan Obama dari Partai Republik. Newt Gingrich mengatakan kepada CNN bahwa Obama sedang "mengejek" dan merencanakan untuk "menjual" program pertahanan rudal AS.

Partai Republik mengatakan, pernyataan Obama bahwa dia lebih punya keleluasaan untuk menghadapi rakyat AS setelah pemilihan presiden seolah bahwa ia memiliki sejumlah rencana bermasalah yang dia rahasiakan dari rakyat Amerika. "Rusia bukan sebuah karakter ramah di panggung dunia. Dan untuk ini presiden mencari fleksibilitas yang lebih besar, di mana dia tidak harus menjawab rakyat Amerika dalam hubungannya dengan Rusia, adalah sangat, sangat mengganggu, sangat mengkhawatirkan," kata penantang terkuat Partai Republik dalam pemilu mendatang, Mitt Romney.  

"Saya sangat, sangat prihatin. Saya pikir rakyat Amerika akan merasakan hal yang sama. Ini seorang presiden yang mengatakan kepada kita tentang satu hal dan melakukan hal yang lain dan sedang berencana untuk melakukan sesuatu yang bahkan lebih menakutkan."

Percakapan itu terjadi dalam KTT Keamanan Nuklir di Seoul. Percakapan itu juga memicu peringatan di kalangan para pengecam Obama tentang komitmen jangka panjangnya terhadap sistem pertahanan rudal. AS telah mempromosikan hal itu sebagai perisai untuk melindungi Eropa dari serangan rudal Iran. Pihak Rusia takut sistem itu ditujukan untuk mereka dan penentangan terhadap perisai rudal itu merupakan tema utama kampanye Putin yang sukses terpilih kembali menjadi presiden.

Ketua Kongres AS, John Boehner, mengatakan, "Kami berharap untuk mendengar apa yang Obama maksud dengan 'keleluasaan yang lebih' ketika ia kembali dari Korea Selatan."

Senin (26/3/2012) siang, Komite Nasional Partai Republik telah membuat sebuah iklan video dengan subjudul, "Apa yang Obama katakan kepada para pemimpin dunia ketika dia berpikir bahwa Anda tidak mendengar."

Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes, mengatakan, setelah rekaman itu terkuak ke publik bahwa kedua pemimpin itu sedang berbicara tentang keberatan Rusia terhadap sistem pertahanan rudal dan sepakat untuk bicara lagi nanti karena masalah politik di kedua belah pihak. Kedua pihak telah mencoba dengan sia-sia selama bertahun-tahun untuk mencapai terobosan pada pertahanan rudal, dan tidak ada yang mengharapkan perubahan dramatis selama KTT nuklir minggu ini.

Apa yang dimaksud Obama dengan "fleksibilitas" tidak jelas. Sejumlah analis berspekulasi bahwa AS mungkin sedang mencoba untuk bisa menenangkan Rusia dengan menunjukkan kepada mereka data rahasia guna membuktikan bahwa sistem itu dapat menghentikan peluncuran rudal Iran, tetapi tidak dengan peluncuran rudal balistik antarbenua Rusia. Beberapa ahli berpikir bahwa hal itu untuk membujuk Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com