Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Zimbabwe Didenda karena Bahas "Arab Spring"

Kompas.com - 22/03/2012, 14:28 WIB

HARARE, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan Zimbabwe, Rabu (21/3/2012), mendenda enam aktivis, masing-masing 500 dolar AS, dan memerintahkan mereka melakukan kerjsa sosial karena telah membahas aksi perlawanan "Arab Spring" dalam satu pertemuan.

Para aktivis tersebut telah menghadiri pertemuan untuk membahas pelajaran dari gerakan pembaruan yang melanda beberapa negara Arab, tapi dituduh berencana menggulingkan Presiden Robert Mugabe, yang lama memerintah di Zimbabwe. "Masing-masing terdakwa dijatuhi hukuman denda sebesar 500 dolar AS dan jika mereka gagal melaksanakannya, mereka harus mendekam selama 10 bulan di dalam penjara," kata Hakim Harare Kudakwashe Jarabini saat ia menjatuhkan putusan tersebut.

Ia juga memerintahkan keenam orang itu untuk menjalani kerja sosial selama 420 jam. Jika mereka gagal melakukannya, mereka akan menjalani hukuman penjara 12 bulan.

Hukuman tersebut dijatuhkan setelah para aktivis itu pada Senin lalu menghadapi tuntutan menghasut kekerasan di masyarakat. Mereka termasuk di antara 45 orang yang ditangkap Februari lalu, saat menyaksikan video mengenai protes yang menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Mereka mulanya didakwa melakukan pengkhianatan, tapi belakangan diubah jadi merencanakan protes massa.

Di antara kelompok itu, terdapat Munyaradzi Gwisai, seorang dosen dan mantan anggota parlemen dari partai Perdana Menteri Morgan Tsvangirai. Jaksa penuntut umum telah mengupayakan hukuman maksimal 10 tahun penjara atau denda sebesar 2.000 dolar AS atau keduanya, dan mengatakan para terdakwa tak memperlihatkan penyesalan.

Gwisai mengatakan kepada wartawan di luar gedung pengadilan bahwa perjuangan bagi kemerdekaan di Zimbabwe harus berlanjut. "Kediktatoran mulai goyah, itu memang belum jatuh sehingga perjuangan harus dilanjutkan," katanya.

Terdakwa lain bersama Gwisai, Hopewell Gumbo, mengatakan para aktivis itu ditangkap karena mempertanyakan "kebrutalan" yang dialami rakyat Zimbabwe setiap hari. Pengacara para aktivis itu, Alec Muchadehama, mengatakan ia akan mengajukan banding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com