Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Rasul Berselimut Debu

Kompas.com - 21/03/2012, 00:00 WIB
Subhan SD

Penulis

MADINAH, KOMPAS.com -- Badai gurun yang menerjang wilayah Arab Saudi, membuat udara tampak diselimuti mendung kelabu. Sinar matahari pun tertutup awan debu, sehingga tidak terasa panas.

Madinah Al-Munawaroh yang merupakan kota Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) tampak berselimut debu, terutama sejak Senin (19/3/2012) sore. Jarak pandang efektif sekitar 500 meter hingga satu kilometer.

Di pusat kota Madinah, terutama di sekitar Masjid Nabawi, situasi cuaca mirip udara berkabut. Umat Islam dari berbagai negara yang tengah berumroh menyaksikan udara berdebu selepas keluar dari menunaikan ibadah shalat ashar, Senin petang.

Di kawasan Gunung Uhud, debu juga hampir menutupi kawasan yang dikenal sebagai makam para syuhada itu. Gunung Uhud yang biasanya tampak cokelat tua kehitam-hitaman, terlihat hanya samar-samar, padahal dipandang dari jarak yang cukup dekat.

"Selama 56 kali saya membawa rombongan jemaah ke Madinah, baru kali ini Gunung Uhud tidak panas. Biasanya mata sulit untuk melihat, saking panasnya," kata Ustadz Syarif, pembimbing rombongan umroh dari Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Sejak Jumat pekan lalu, kawasan Jazirah Arab memang diterjang badai gurun, terutama mulai wilayah utara di beberapa negara, seperti Uni Emirates Arab dan Kuwait. Wilayah Arab Saudi, terutama Riyadh dan wilayah-wilayah sebelah utara mulai dihantam badai gurun sejak Minggu (18/3/2012).

Pemerintah Arab Saudi pun melalui otoritas di bidang cuaca memperingatkan warga agar waspada terhadap badai gurun dan dampaknya. Hingga menjelang malam saat lampu-lampu jalan dihidupkan, pemandangan udara yang putih menjadi pemandangan umum.

Saat ini suhu udara di Madinah masih cukup dingin karena di bawah 18 derajat Celcius. Suhu udara bertambah dingin karena disertai angin kencang yang menerbangkan debu-debu tipis itu. Meskipun demikian, debu-debu itu tidak terlalu mengganggu para peziarah ke Tanah Haram Madinah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com