Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelahi, Para Janda Osama Dilerai Tentara

Kompas.com - 16/03/2012, 14:37 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com Sudah hampir setahun sejak Osama Bin Laden tewas oleh pasukan Navy SEAL, tetapi para istrinya yang bermusuhan masih saja berkelahi satu sama lain.

Istri termuda dari lima istri pemimpin Al Qaeda tersebut, yaitu Amal (29), harus dipisahkan dari istri yang tertua, Khairiah (61), setelah keduanya berkelahi di penjara Pakistan. Perkelahian itu dipicu kecurigaan Amal bahwa Khairiah membocorkan rincian keberadaan Osama ke pihak berwenang AS, tak lama sebelum kematian Osama pada Mei lalu.

Para pengawal di penjara kini telah diperintahkan untuk memastikan keduanya tidak berpapasan. Keduanya, bersama seorang istri Osama yang lain serta delapan dari 20-an anak Osama, telah ditahan di Islamabad sejak kematian pemimpin Al Qaeda itu.

Sebuah sumber di badan intelijen Pakistan, ISI, mengatakan kepada harian The Sun dari Inggris, "Amal menggambarkan Khairiah sebagai 'pembunuh Osama yang sebenarnya'. Khairiah menuduh Amal menempel pada Osama seperti pelacur yang menginginkan seks 24 jam sehari."

Kedua perempuan itu sudah tidak cocok ketika mereka masih hidup bersama Osama, dan seorang istri yang lain, yaitu Siham, di tempat persembunyian Osama di Abbottabad, Pakistan. Di kompleks itu juga tinggal delapan anak Osama dan lima cucunya.
 
Sebagai istri termuda, Amal satu tempat tidur dengan Osama, sementara Siham menempati lantai lain di bawah kamar Amal dan Osama. Masalah muncul ketika Khairiah yang kelahiran Saudi tiba pada awal tahun 2011 dan menempati kamar tidur di lantai bawah. Khairiah kecewa dengan sikap pilih kasih Osama yang lebih menyukai Amal.

Orang-orang lain dalam keluarga itu, yang berjejal dalam bangunan tiga lantai di tempat Osama akhirnya tewas dalam serangan pada 2 Mei itu, yakin bahwa istri tertua itu bermaksud mengkhianati pemimpin Al Qaeda tersebut. Dalam transkrip wawancara ISI yang dirilis pada hari Rabu (14/3/2012), sebagaimana dikutip Mail Online, Kamis, Amal mengatakan, "Osama paling mencintai saya. Kami biasa berbicara tentang cinta, selain hal-hal tentang Al Qaeda. Pada hari-hari terakhir, ia merasa sedang dilacak oleh pasukan AS dan sekutu mereka. Dia mengatakan, kematiannya itu diatur oleh Khairiah atau keluarganya. Dia (Osama) sudah siap untuk menghadapi itu."

Shaukat Qadir, seorang pensiunan perwira tentara Pakistan, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meneliti keadaan di tempat tinggal Osama di Abbottabad, tempat ia tinggal sejak tahun 2005. Qadir diberi akses yang langka ke hasil transkrip interogasi intelijen Pakistan terhadap Amal.

Menurut versi Qadir, kehidupan di rumah tangga Osama jadi bermasalah ketika Khairiah bergabung. Ada hubungan permusuhan antara Khairiah, yang menikah dengan Osama pada akhir 1980-an, dan Amal karena sikap favoritisme Osama terhadap perempuan asal Yaman yang lebih muda itu. Demikian menurut Qadir, yang mengutip keterangan dari para pemimpin suku yang mengenal keluarga tersebut.

Amal berada di dekat Osama saat ia melarikan diri dari Afganistan menuju ke Pakistan setelah invasi AS tahun 2001. Menurut para pemimpin suku itu kepada Qadir, perempuan tersebut berperan aktif dalam mengatur perlindungan untuk Osama, dan Osama pun ingin dia di sisinya.

Khairiah meninggalkan Afganistan tahun 2001. Ia menuju ke Iran bersama kerabat Osama yang lain dan sejumlah tokoh Al Qaeda. Di sana mereka ditangkap. Khairiah dan orang-orang lain itu ditahan dalam tahanan rumah di Iran hingga 2010, hingga saat Teheran membiarkan mereka meninggalkan negara itu dalam pertukaran dengan seorang diplomat Iran yang diculik di Peshawar, kota di perbatasan Pakistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com