Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Serukan Penghentian Kekerasan

Kompas.com - 08/03/2012, 17:32 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Utusan Khusus China untuk Suriah Li Huaxin menyerukan kepada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan pihak-pihak lain segera menghentikan kekerasan. Semua pihak terkait juga semestinya membantu PBB dan Komite Palang Merah Internasional soal pengiriman bantuan kemanusiaan.

Warta AFP pada Kamis (8/3/2012) menunjukkan Kementerian Luar Negeri China melalui juru bicara Liu Weimin juga mengatakan Li Huaxin  juga meningkatkan dukungan Beijing untuk proses mediasi antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi yang  difasilitasi oleh PBB dan Liga Arab.
    
Kunjungan Li ke Damaskus adalah upaya Beijing terbaru untuk menentang tuduhan-tuduhan  yang ditudingkan para pemimpin Barat dan Arab, bahwa China dan Rusia bersekongkol untuk memperluas kekerasan oleh pasukan Assad dengan memveto dua Resolusi PBB yang bertujuan untuk menekan penguasa itu.
   
Ketua Bantuan Kemanusiaan PBB sebelumnya bertolak ke Suriah untuk mendesak pemerintah negara itu mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke kota-kota yang dilanda protes.
   
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB Selasa membicarakan usaha-usaha baru untuk mendesak penghentian aksi kekerasan di Suriah. Sementara, pasukan pemerintah terus menggempur kota-kota pemberontak dan jumlah korban tewas meningkat.

Presiden Bashar al-Assad tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan tindakan kerasnya terhadap para penentang pemerintah, kendatipun tekanan diplomatik yang meningkat
   
PBB mengatakan tindakan keras pemerintah itu telah menewaskan 7.500 orang tahun lalu. Namun, Bashar terus melakukan aksinya untuk menumpas apa yang disebutnya sebagai "terorisme."
   
AS, yang memimpin usaha diplomatik, sedang menyusun satu naskah  bagi Dewan Keamanan PBB yang terbelah dua itu. Satu rancangan baru resolusi PBB pada Selasa menyerukan pemerintah Suriah segera menghentikan seluruh aksi kekerasan, menarik pasukan keamanan dari kota-kota yang dilanda protes, dan membebaskan para tahanan yang ditahan karena melakukan protes-protes.
   
Rancangan itu juga mendesak oposisi menahan diri dari segala aksi kekerasan apabila syarat-syarat ini dipenuhi.
 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com