Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarkozy: Terlalu Banyak Imigran di Perancis

Kompas.com - 07/03/2012, 09:31 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Presiden Perancis Nicolas Sarkozy telah mengatakan terlalu banyak orang asing di negaranya dan sistem untuk mengintegrasikan mereka "bekerja lebih dan lebih buruk".

Dalam sebuah debat televisi, Sarkozy mempertahankan rencananya untuk mengurangi setengah jumlah pendatang baru jika dia kembali terpilih kembali bulan depan. Presiden Perancis mengatakan, ketika para imigran memberikan keuntungan bagi Perancis, butuh pengawasan yang ketat dan aturan yang kuat bagi penduduk.

Sarkozy, yang berayahkan seorang imigran Hongaria, juga mengatakan bahwa dia ingin melarang pembayaran keuntungan kepada para imigran yang telah berada di negara itu selama 10 tahun. Sarkozy sering kali membuat pernyataan yang kontroversial berkaitan dengan masalah ras dan imigrasi sehingga menyebabkan perbedaan pendapat di Perancis.

Pada 2005 lalu, sebelum kerusuhan Perancis, dia menggambarkan penjahat muda di pinggiran Paris sebagai racaille, artinya rakyat jelata.

Aturan baru

Sebagai presiden, dia telah mendesak pembuatan aturan imigrasi yang baru, termasuk pendeportasian masyarakat gipsi Roma yang kontroversial.

Selasa (6/3/2012) lalu, Perdana Menteri Perancis Francois Fillon mengeluarkan pernyataan tentang penyembelihan hewan secara agama sudah ketinggalan zaman sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan Muslim dan Yahudi.

Kontroversi itu mulai terjadi ketika sebuah tayangan dokumenter TV menyebutkan, seluruh Rumah Pemotongan Hewan di wilayah Perancis hanya memproduksi daging halal.

Sejauh ini kampanye pemilu kelihatannya hanya memiliki sedikit dampak kepada para pemilih. Dalam jajak pendapat, Sarkozy bersaing ketat dengan kandidat Sosialis, Francois Hollande.

Dia juga bersaing dengan kelompok kanan-jauh Partai Front Nasional yang dipimpin oleh Marine le Pen untuk mendapatkan suara para pemilih konservatif.

Jajak pendapat yang baru dipublikasikan pada Selasa (6/3/2012) oleh CSA menunjukkan bahwa pemimpin Sosialis, Francois Hollande, lebih banyak mendapatkan dukungan ketimbang Presiden Sarkozy.

Hasil itu juga menunjukkan bahwa pemimpin Sosialis akan menang dengan perolehan 46 persen sampai 54 persen dalam putaran kedua pemilu 6 Mei mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com