Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Rusia Tahan Ratusan Demonstran

Kompas.com - 06/03/2012, 09:02 WIB

Polisi Rusia menahan sedikitnya 550 orang pengunjuk rasa yang memprotes kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan presiden yang baru saja berakhir. Di antara pengunjuk rasa yang ditahan, terdapat pemimpin protes Alexey Navalny.

Polisi menahan 300 orang di St Petersburg dan 250 orang lainnya di Moskwa. Namun, polisi membebaskan Navalny dan 250 orang lainnya yang ditahan di Moskwa. Navalny, seorang pengacara yang memiliki blog tentang korupsi di Rusia, saat ditahan masih sempat mengirimkan pesan lewat akun twitternya.

Dalam kicauannya Navalny mengatakan polisi menjatuhkan tuduhan melakukan pelanggaran administratif. Sebelum ditangkap, Navalny dan rekannya Sergei Udaltsov berorasi di hadapan sekitar 14.000 sampai 20.000 orang di Lapangan Pushkin Moskwa. Dalam orasinya, Navalny mengatakan kini Rusia dipimpin pencuri dan penipu sehingga hanya rakyatlah yang bisa menghentikan mereka.

Sementara itu, di Lapangan Manege Moskwa unjuk rasa pendukung Putin digelar dan diikuti sekitar 14.000 orang. Salah seorang petinggi senior Partai Rusia Bersatu, Andrei Isayev melakukan orasi dan menyerukan slogan "Rusia, Putin, kemenangan" yang diikuti massa.

Dugaan kecurangan

Banyaknya dugaan kecurangan pemilu membuat Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) meminta Rusia menggelar investigasi menyeluruh. Dalam sebuah pernyataan, para pengamat mengatakan meski para kandidat bisa berkampanye secara bebas namun sudah muncul masalah serius sejak awal.

"Hakikat sebuah pemilu seharusnya hasil akhir tidak lagi dipertanyakan," kata Kordinator misi OSCE Tonino Picula.

Sebelumnya, Golos -sebuah lembaga pengawas pemilu Rusia terkemuka- menyatakan menerima lebih dari 3.000 pengaduan terkait kecurangan pemilu. Golos menambahkan hasil penghitungan suara menunjukkan Putin sebenarnya hanya memenangkan lebih dari 50 persen suara.

Jumlah yang masih memungkinkan mantan Direktur KGB itu memenangkan pemilihan presiden dalam satu putaran.

Komentar dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com