Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Juga Tuduh Iran di Balik Bom Bangkok

Kompas.com - 14/02/2012, 21:46 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel menuduh Iran yang menjadi dalang di balik tiga ledakan di Bangkok, Thailand, Selasa (14/2/2012). Sebelumnya, Israel juga meyakini Iran sebagai pelaku pengeboman terhadap mobil diplomatnya di New Delhi, India, dan teror di Georgia.

"Satu bukti lagi kalau Iran dan jaringannya terus melancarkan teror," kata Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dalam pernyataan resminya menanggapi kabar terjadinya ledakan di Bangkok.

Tidak hanya Iran, Barak juga menuding Hezbollah sebagai momok teror saat ini. Aliansi Iran dan Hezbollah, menurut Barak, membahayakan stabilitas kawasan dan juga keamanan dunia.

Komentar Ehud Barak tersebut disampaikan pada kunjungan resminya ke Singapura hari ini. Dari pernyataan resmi yang dirilis Israel pada Minggu, Barak baru saja berkunjung ke Bangkok. Namun, belum ada penjelasan hubungan antara kunjungan tersebut dan teror bom di Bangkok.

Sebelumnya dilaporkan, ledakan yang terjadi hari Senin (13/2/2012) berasal dari perangkat yang dilekatkan di sebuah van milik Kedutaan Besar Israel di New Delhi, India. Perangkat peledak lain juga berhasil diamankan di sebuah mobil kedutaan Israel di Tbilisi, Georgia. Empat orang cedera dalam ledakan di New Delhi, sedangkan bahan peledak di Georgia berhasil diamankan dalam ledakan terkendali.

Ledakan di Bangkok terjadi pada Selasa (14/2/2012) sebanyak tiga kali. Pertama, seusai terjadi ledakan pada sebuah rumah di timur Bangkok, polisi memburu tiga orang yang melarikan diri. Saat pengejaran, satu orang melemparkan bahan peledak ke taksi yang menolak untuk berhenti. Orang yang sama juga coba melemparkan bahan peledak ke arah polisi, tetapi meledak lebih dulu dan melukainya. Polisi telah menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam ledakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com