Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Bangkok, 1 Orang Terluka

Kompas.com - 14/02/2012, 18:55 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Seorang lelaki yang diduga warga negara Iran mengalami luka berat ketika sebuah benda yang diduga dibawanya meledak di Bangkok, Thailand, Selasa (14/2/2012), demikian kepolisian Bangkok menjelaskan.

Penyelidik dari kepolisian bergegas ke lokasi setelah tiga lelaki diketahui kabur dari lokasi ledakan, yaitu sebuah rumah di wilayah timur ibu kota Thailand tersebut.

Salah seorang di antaranya melontarkan sebuah bahan peledak ke sebuah taksi yang menolak berhenti. Dia kemudian mencoba melemparkan peledak lain ke polisi. Peledak kedua itu mengenai kakinya, kata pihak berwenang.

"Sebuah kartu pengenal Iran ditemukan pada pria yang terluka itu. Jadi, kemungkinan dia berkebangsaan Iran," ungkap Mayjen Pisit Pisuthsak, wakil kepala kepolisian metropolitan Bangkok kepada AFP.

"Tim forensik kepolisian masih menyisir rumah tersebut," ujarnya. Korban ledakan itu lalu dilarikan ke rumah sakit Bangkok.

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra meminta rakyat Thailand untuk tidak "mengambil kesimpulan tergesa-gesa" tentang situasi yang tengah terjadi. "Biarkan polisi dan badan intelijen melakukan tugasnya dan masyarakat sebaiknya tidak panik karena penjahat itu sudah ditahan," kata Yingluck kepada wartawan.

Peristiwa di Bangkok ini terjadi hanya sehari setelah serangan bom yang menyasar kepentingan Israel di India dan Georgia. Seorang diplomat Israel dan sopirnya terluka di New Delhi. Israel menuduh Iran mendalangi serangan bom itu.

Kota Bangkok berada dalam kondisi siaga setelah bulan lalu Amerika Serikat memperingatkan adanya ancaman serangan teroris di lokasi-lokasi wisata di Bangkok.

Polisi kemudian menahan warga negara Lebanon setelah mereka menggerebek sebuah rumah dan menemukan sejumlah bahan kimia yang bisa digunakan sebagai bom. Polisi menuduh lelaki itu memiliki hubungan dengan kelompok Hizbullah, yang oleh Washington dimasukkan dalam daftar organisasi teroris internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com