Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Ancam Bunuh Pangeran Harry

Kompas.com - 10/02/2012, 11:24 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Dalam beberapa kesempatan, Pangeran Harry dari Inggris menyatakan keinginannya untuk kembali bertugas di Afganistan. Meskipun belum ada kepastian kapan dia mulai bertugas di negara itu, Taliban sudah mengancam ahli waris urutan ketiga takhta Inggris itu.

Juru bicara Taliban mengecam penugasan cucu Ratu Elizabeth II itu. "Seorang pangeran seharusnya menggunakan posisinya untuk menolong orang, bukan datang dan membunuh orang di seluruh dunia," kata Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban, kepada The Daily Telegraph, Kamis (9/2/2012).

"Kami akan terus berjuang melawan pendudukan, tetapi kami akan menggunakan semua kemampuan untuk membunuh atau menangkap Pangeran (Harry). Kami akan mengerahkan segenap kekuatan untuk melawan Inggris karena mereka merupakan pasukan terbesar kedua dalam koalisi," kata Mujahid.

Mujahid menegaskan, jika tertangkap, Harry akan diperlakukan seperti tawanan lainnya.

Pekan ini pangeran berusia 27 tahun itu dinyatakan lulus menjadi pilot helikopter tempur Apache. Dia bahkan mendapat penghargaan sebagai kopilot penembak di Apache.

Kementerian Dalam Negeri (MoD) Inggris juga membenarkan bahwa Harry akan bertugas dalam misi tempur selama empat bulan di Afganistan. Harry akan menjalankan misi terbang dari Camp Bastion di Helmand sebagai kopilot penembak dan mengoperasikan sejumlah senjata, termasuk rudal Hellfire.

Pada 2008, Pangeran Harry sempat bertugas sebagai perwira infanteri selama 10 pekan di Helmand. Saat itu Pemerintah Inggris memberlakukan media blackout untuk melindunginya dari serangan lawan. Dalam penugasan kali lini, MoD tidak memberlakukan kebijakan tersebut karena tugas Pangeran Harry akan jauh lebih aman dibandingkan dengan penugasan sebelumnya.

Hingga kini belum diumumkan kapan Harry mulai dikirim ke Afganistan. Hal ini akan dibicarakan oleh para petinggi militer Inggris dan Perdana Menteri hingga menit-menit terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com