KOMPAS.com - Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengkritik tindak-tanduk Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin terkait pemilihan presiden Rusia yang bakal berlangsung pada Maret 2012. Gorbachev, menurut warta AP pada Kamis (9/2/2012), mengatakan sistem politik di Kremlin mesti mengalami perubahan. Hal itu yang sejatinya menjadi tugas Putin. "Kalau Putin tidak melakukan itu, ia malah melemahkan dirinya sendiri," kata Gorbachev.
Vladimir Putin pernah menjadi Presiden Rusia pada 2000-2008. Pada pemilihan kelak, Putin terlihat bakal memenangi persaingan. Meskipun, sampai kini, makin banyak yang menentangnya. Kelompok oposisi beberapa kali berunjuk rasa menolak keikutsertaan Putin dalam persaingan jabatan presiden tersebut.
Sebelumnya, Gorbachev sudah meminta agar Kremlin membatalkan hasil pemilu parlemen pada Desember tahun lalu. "Hasil pemilu itulah yang menjadi pemicu unjuk rasa kelompok penentang Putin," katanya menegaskan.
Gorbachev memerintah Uni Soviet pada 1985-1991. Kala itulah, dengan prinsip perestroika dan glasnost, Gorbachev sukses mengakhiri Uni Soviet. Di dunia internasional, Gorbachev mendapat penghormatan lantaran kebijaksanaannya itu mengakhiri Perang Dingin sekaligus membawa negara-negara bekas Uni Soviet, termasuk Rusia, lebih terbuka. Tapi, di dalam negerinya, Rusia, kebanyakan orang memandang sepele Gorbachev.