Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kritik Pembekuan Tim

Kompas.com - 30/01/2012, 02:16 WIB

Kairo, Kompas - Otoritas Suriah, Minggu (29/1), mengkritik keputusan Liga Arab yang membekukan tim pemantaunya di Suriah menyusul memburuknya situasi keamanan di negara itu. Damaskus menuduh keputusan itu akan meningkatkan tekanan internasional dan membuka jalan bagi campur tangan asing di Suriah.

Sehari sebelumnya, Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al Arabi memutuskan membekukan tim pemantau Liga Arab di Suriah. Keputusan ini didasari meningkatnya aksi kekerasan di seluruh negeri itu. Meski demikian, Liga Arab masih mempertahankan tim pemantaunya di Suriah.

Ketua tim pemantau Liga Arab di Suriah, Mohamed Mustafa al-Dabi, kepada harian Asharq al Awsat, mengatakan, tim pemantau Liga Arab dibekukan aktivitasnya beberapa hari karena situasi yang semakin berbahaya. Anggota tim tetap bertahan di Suriah karena belum ada keputusan untuk menarik mereka dari negara itu.

Sumber Liga Arab, seperti dikutip harian itu mengungkapkan, sidang tingkat menteri luar negeri Liga Arab di Kairo, Mesir, pekan pertama Februari, akan membahas kemungkinan menarik tim pemantau dari Suriah.

Deputi Sekjen Liga Arab Ahmed Ben Helli mengatakan, keputusan membekukan tim pemantau Liga Arab menjadi kesempatan tim pemantau untuk mengevaluasi situasi. Kekerasan terjadi di banyak distrik yang menyulitkan tim menjalankan tugas mereka.

Menurut Helli, anggota tim yang berjumlah sekitar 200 orang untuk sementara akan dikumpulkan di Damaskus.

Prasangka

Keputusan Liga Arab membekukan tim pemantau menuai berbagai prasangka. Hal ini terjadi saat Liga Arab tengah berusaha mendapat dukungan PBB atas proposal damainya, yang di antaranya meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur.

Nabil al Arabi dan Perdana Menteri Qatar yang juga Menteri Luar Negeri Sheikh Hamd Bin Jasim Bin Jaber al Thani, Minggu, meninggalkan Kairo menuju New York untuk mempromosikan proposal damai Arab-Eropa kepada Dewan Keamanan PBB. Proposal damai Arab-Eropa ini dijadwalkan ditawarkan secara resmi dalam forum DK PBB, Selasa.

Inti proposal damai Arab-Eropa adalah pengalihan otoritas Presiden Suriah kepada wakilnya, pembentukan pemerintah persatuan nasional, dan pelaksanaan pemilu di bawah pengawasan internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com