Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Filipina Tolak AS

Kompas.com - 28/01/2012, 18:05 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Boleh jadi, pangkalan militer Amerika Serikat (AS) menjadi masa lalu menyakitkan bagi warga Filipina yang tergabung dalam Aliansi Nasionalis Baru (Bayan). Makanya, sekitar 50 anggota Bayan berunjuk rasa, mengepung Kedutaan Besar AS di Manila. Menurut warta AP dan AFP pada Sabtu (28/1/2012), mereka menentang kehadiran militer AS di Filipina.

Dalam unjuk rasa itu, para demonstran membawa patung Abang Sam dan Presiden Benigno Aquino. Para pendemo mengatakan kalau Aquino hanyalah "anjing" AS. "Jika kita mengizinkan lebih banyak pasukan AS memasuki negara kita, seluruh kepulauan ini akan berubah menjadi satu pos depan  bagi kepentingan-kepentingan kekuasaan AS," kata Bayan dalam satu pernyataan yang diberikan dalam unjuk rasa itu.
    
Para pejabat Filipina menyambut baik rencana bagi kehadiran lebih banyak militer bekas penguasa kolonialnya. Bagi para pejabat itu, kehadiran AS sebagai satu usaha untuk mengimbangi sikap agresif China di Laut China Selatan dalam waktu belakangan ini.
    
China dan Filipina terlibat sengketa wilayah di Laut China Selatan  dan Manila menuduh Beijing melakukan intimidasi untuk memperkuat klaimnya.
    
Filipina sebelumnya menjadi pangkalan-pangkalan militer AS sampai Senat Filipina, yang dipicu oleh penentangan dari kelompok-kelompok nasionalis seperti Bayan, berikrar menutup fasilitas-fasilitas itu tahun 1992.
    
Para pejabat AS dan Filipina mengatakan mereka menginginkan  pangkalan-pangkalan baru AS tetapi hanya untuk melakukan latihan bersama yang lebih sering dan pasukan AS yang lebih banyak digilir  di seluruh negara itu.
    
Kendatipun warga Filipina sebagian besar pro-Amerika, kelompok-kelompok kecil tetapi keras di media dan Gereja Katolik Roma yang berpengaruh menentang keras kehadiran pasukan AS. Ahli masalah internasional Rene de Castro mengatakan pemerintah Filipina harus menjelaskan dengan hati-hati keputusannya itu untuk mengatasi sentimen anti-Amerika seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com