Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Induk AS Lewati Selat Hormuz

Kompas.com - 23/01/2012, 13:35 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Kapal induk Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln, berhasil melewati Selat Hormuz dan saat ini berada di Teluk, kata markas besar pertahanan militer AS, Pentagon, Minggu (22/1/2012). Kapal induk itu melewati Selat Hormuz, setelah Teheran mengeluarkan ancaman menutup rute pelayaran strategis itu.

"Kapal induk AS, USS Abraham Lincoln, menyelesaikan misi regular dan perjalanan rutin Selat Hormuz untuk melakukan operasi keamanan militer sesuai jadwal yang ditentukan," ujar juru bicara Pentagon, Kapten Angkatan Laut John Kirby, dalam surat elektroniknya seperti dikutip kantor berita AFP.

Kapal induk yang bisa membawa 80 pesawat terbang dan helikopter itu dikawal kapal pembawa rudal USS Cape St George dan dua kapal perusak.

Sebelumnya, menteri pertahanan Inggris mengatakan, kapal perang Inggris dan Perancis telah bergabung dengan kapal induk untuk berlayar melewati jalur laut itu. Kapal-kapal sekutu sering berpartisipasi dalam latihan Angkatan Laut AS dan terkadang merupakan bagian armada angkatan laut.

Kehadiran kapal Inggris dan Perancis seakan membawa pesan kepada Teheran tentang keputusan Barat yang menginginkan rute pelayaran itu tetap terbuka. "HMS Argyl (kapal Inggris) dan kapal Perancis bergabung dengan kapal induk Amerika melanjutkan perjalanan melewati Selat Hormuz. Hal ini juga untuk menggarisbawahi bahwa komitmen internasional tidak akan tergoyahkan untuk terus menjaga hak-hak perlintasan di bawah hukum internasional," kata seorang juru bicara dari Kementerian Pertahanan Inggris.

Dia mengatakan, Inggris mempertahankan kehadiran di kawasan itu untuk menjaga keamanan kawasan Teluk itu.

Militer Iran dan pimpinan politik mengancam akan menutup selat yang menjadi rute utama pelayaran distribusi minyak global itu. Ancaman itu direalisasikan jika Barat meningkatkan sanksi dugaan pengayaan nuklir dengan mengembargo ekspor minyak Iran. Angkatan Laut Iran juga melontarkan peringatannya, mereka akan bertindak jika AS mencoba untuk menempatkan satu dari kapal induknya di jalur itu.

Menteri Pertahanan AS Leon Paneeta berulang kali mengatakan, penutupan selat sama halnya dengan tindakan berbahaya. Saat ini dua dari 11 kapal induk AS berada di kawasan itu.

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mencoba mengurangi ketegangan dengan mengatakan Teheran tidak pernah mencoba untuk menutup selat itu. "Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," kata Ali Akbar Salehi.

Pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels yang akan dilakukan pada Senin (23/1/2012) mengharapkan persetujuan sanksi Bank Sentral Iran dan mengumumkan embargo pembelian minyak Iran.

Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan Jerman menuding Iran memproduksi bom nuklir, tetapi Teheran membantah dengan mengatakan nuklir itu digunakan untuk perdamaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com