Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Selat Hormuz Masih Jadi Opsi Iran

Kompas.com - 20/01/2012, 10:06 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Iran tidak akan mencoba untuk memblokir Selat Hormuz kecuali jika kekuatan asing berusaha untuk "mengetatkan jerat" dalam pertikaian nuklir yang terus meningkat dengan Barat, kata  utusan Teheran untuk PBB, Kamis (19/1/2012).

"Semua pilihan atau akan dibahas di atas meja," jika Iran terancam, kata Mohammad Khazaee, Duta Besar Iran untuk PBB di televisi Amerika Serikat. Ia mengacu pada strategi rute pelayaran, yang merupakan jalur penting bagi seperlima perdagangan minyak dunia.

"Tidak ada keputusan untuk memblokir dan menutup Selat Hormuz kecuali Iran terancam serius dan seseorang ingin mengencangkan simpulnya," kata Khazaee di acara Charlie Rose. "Kami percaya bahwa Selat Hormuz harus menjadi selat perdamaian dan stabilitas," tambah utusan itu. "Tetapi jika kekuatan asing ingin membuat masalah di Teluk Persia, tentu saja akan menjadi hak Iran serta  negara-negara lainnya di kawasan itu untuk mencoba membela diri."

Di tengah spekulasi yang berkembang tentang sebuah serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran, Khazaee mengatakan, ketegangan yang meningkat harus diakhiri melalui "perdamaian, dialog, dan stabilitas."

Iran telah menuduh Israel terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklirnya. Namun Duta Besar itu mengatakan, dia tidak berpikir Israel akan mencoba untuk membom fasilitas nuklir Iran. "Ada cukup banyak politisi yang bijak di seluruh dunia untuk menasihati mereka dalam kasus jika mereka ingin melakukan itu, agar tidak melakukannya," katanya.

Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan Jerman menuduh Iran sedang berupaya untuk membangun bom nuklir. Iran berulang kali mengatakan, program atomnya untuk kepentingan damai. PBB mengatakan, saat ini ada "kebutuhan mendesak" untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Barat melalui dialog.

Solusi itu "juga mencakup kebutuhan pada pihak Pemerintah Iran untuk membuktikan kepada masyarakat internasional bahwa nuklir mereka adalah program untuk tujuan damai," kata juru bicara PBB Martin Nesirky. Dia menambahkan, karena Selat Hormuz berperan penting untuk pasokan minyak, maka Sekjen  PBB Ban Ki-moon percaya "adalah penting bahwa wilayah perlintasan bebas itu dijamin sesuai dengan hukum laut."

Ban telah membahas ketegangan Iran dengan para pemimpin dari China dan negara-negara Teluk selama pembicaraan dalam beberapa hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com