Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kematian" Pionir Fotografi

Kompas.com - 20/01/2012, 07:38 WIB

Setelah berjuang mati-matian untuk tetap bertahan hidup, masa kejayaan produsen film fotografi dunia, Eastman Kodak Co, pun dinyatakan berakhir. Perusahaan berusia 133 tahun itu resmi mengajukan permohonan mendapat perlindungan kepailitan, Kamis (19/1/2012).

Hal itu dibenarkan Direktur Eksekutif Kodak Antonio Perez. Perez menyebut dirinya beserta dewan direktur dan seluruh tim manajemen senior dengan suara bulat memutuskan langkah itu.

Banyak kalangan menyayangkan kondisi tersebut. Menurut pakar fotografi Universitas Ryerson di Toronto, Kanada, Robert Burley, Kodak telah memainkan peran sangat penting dalam kehidupan hampir semua orang di sepanjang abad XX.

”Kodak menjadi satu-satunya perusahaan di mana banyak orang memercayakan kepemilikan paling berharga mereka, yaitu kenangan, untuk diabadikan melalui produk fotografi mereka,” ujar Burley.

Menurut Burley, nyaris setiap rumah penduduk Amerika Serikat menyimpan produk (fotografi) Kodak. Semua itu lenyap nyaris tak berbekas setidaknya lima tahun terakhir, saat teknologi fotografi digital mulai mengambil alih dan belakangan merajai dunia fotografi.

”Kami berharap kondisi sekarang tidak menjadi akhir dari keberadaan Kodak. Saya yakin Kodak masih punya banyak hal yang bisa mereka tawarkan ke dunia,” ujar Burley.

Penyesalan sama dilontarkan Rupert Goodwins, redaktur teknologi situs web ZDNet. Menurut dia, pada masanya Kodak menjadi salah satu perusahaan dengan keuntungan tinggi.

”Mereka mendapat seluruh kekayaan yang mereka miliki selama ini dari menjual film. Lalu era kamera digital pun datang. Sekarang, tak seorang pun merasa perlu membeli film,” ujar Goodwins.

Goodwins menambahkan, Kodak bukannya tidak waspada dengan perubahan situasi itu. Sayang mereka tidak total dan ragu-ragu untuk mengubah inti bisnis mereka secara signifikan.

Kodak memang mendiversifikasi bisnis mereka menjadi produsen mesin cetak, baik untuk kebutuhan komersial maupun rumah tangga, serta memproduksi tinta mesin cetak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com