Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Siap Tampung Warga Suriah

Kompas.com - 11/01/2012, 15:28 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Israel melontarkan reaksi "yang belum pernah terjadi" terkait masalah internal negara-negara Arab. Kepala staf militer Israel, Benny Gantz, mengatakan, negara itu siap menampung warga Suriah Alawite yang akan mengungsi jika rezim Bashar al-Assad jatuh.

Seorang juru bicara Knesset, Avi Dichter, seperti dikutip CNN, Selasa (10/1/2012), mengemukakan, Gantz menyampaikan hal itu kepada para anggota sebuah komite di Knesset, parlemen Israel. Ia menjelaskan, kaum Alawi akan diizinkan untuk menetap di Dataran Tinggi Golan.

Golan secara internasional dianggap sebagai wilayah yang diduduki, meskipun dikontrol pemerintah Israel. Kawasan itu merupakan tempat tinggal bagi 41.000 penduduk, termasuk para pemukim Yahudi, kaum Druze dan Alawi. Israel merebut wilayah tersebut dari Suriah dalam perang Israel-Arab tahun 1967, dan akhirnya dianeksasi.

Pernyataan Gantz mencerminkan perhitungan militer Israel bahwa rezim al-Assad yang diperangi itu sebentar lagi akan tumbang dan segera hancur. Rezim tersebut didominasi kaum Alawi, sebuah cabang dari Islam syiah yang heterodoks. Kelompok Islam sunni merupakan penduduk terbanyak di negara itu dan merupakan inti dari oposisi yang sekarang menggerogoti rezim tersebut.

Karena alasan itu, Israel yakin kaum Alawi sangat mungkin akan melarikan diri jika pemerintah baru mengambil alih rezim al-Assad. Israel yakin, banyak dari mereka akan menuju Golan. Maka, pemerintah Israel mempersiapkan kemungkinan itu.

Jonathan Spyer dari Global Research di Pusat Urusan Internasional di Herzliya, Israel, mengatakan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, juga memprediksi hal serupa akhir tahun lalu. Barak mengatakan hal yang sama di hadapan panel parlemen yang sama, komite urusan luar negeri dan pertahanan, bahwa kejatuhan pemerintahan Suriah sudah dekat. Dalam beberapa minggu, katanya ketika itu.

Spyer mengatakan, gagasan menampung orang yang tercerabut dari tetangga Arab merupakan penyimpangan drastis dalam kebijakan konvensional Israel. Israel biasanya berposisi tidak secara langsung terlibat dalam situasi semacam itu. Dia mengatakan, "ini pertama kalinya Israel pernah mengatakan sesuatu seperti ini. Jujur, ini cukup aneh. Ini gaya Israel yang tidak biasa, yaitu kita tidak terlibat dalam urusan negara-negara tetangga  Arab."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com