KOMPAS.com - Untuk soal-soal terkait Amerika Serikat (AS), Presiden Venezuela Hugo Chavez terkesan gampang meradang. Kali ini, seturut warta AP dan AFP pada Selasa (10/1/2012), Chavez mengecam AS lantaran Negeri Uwak Sam itu mengusir Konsul Venezuela di Miami, Livia Acusto. "Itu tindakan tidak adil dan sewenang-wenang," tegasnya.
AS menuding Acusto terlibat dalam rencana serangan dunia maya terhadap fasiltas-fasiltas nuklir AS. "Ini adalah satu tanda lagi sifat memuakkan negara penjajah yang suka menguasai satu negara" kata Chavez, mantan pasukan payung dan pengecam keras AS, yang selalu menggunakan istilah itu untuk AS.
Chavez, setelah bertemu dengan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, mengatakan ia menunggu pulang Menlu Nicolas Maduro dari Santiago untuk menyampaikan tanggapan resmi Venezuela terhadap pengusiran ini.
Serangan serangan yang dituduhkan itu diusulkan kepada dia oleh seorang ahli komputer Meksiko Juan Carlos Munoz, ketika dia bekerja di Kedubes Venezuela di Mexico City. Acosta menjaminan kepada Munoz dia memiliki akses langsung kepada para penasihat Presiden Hugo Chavez, yang menginginkan memperoleh informasi dari rencana itu, kata Univison.
Laporan itu, berdasarkan dari satu penyelidikan FBI, mengatakan misi-misi diplomatik Kuba dan Iran juga tampaknya terlibat. Deplu AS memberitahu pemerintah Venezuela tentang pengusiran itu, Jumat, Acosta diperintahkan meninggalkan AS, Selasa.