Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jong Un Dipuji Genius

Kompas.com - 09/01/2012, 07:33 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Sejak kematian pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il, media negeri serba misteri itu terus meluncurkan kampanye pengidolaan terhadap sang putra mahkota ahli waris rezim, Kim Jong Un, yang kini diberi gelar sebagai ”genius di antara para genius” strategi militer.

Gelar baru tersebut muncul dalam narasi sebuah film dokumenter berisi segala ”kebaikan” Jong Un, yang ditayangkan stasiun televisi pemerintah, Minggu (8/1), yang diyakini juga menjadi hari kelahirannya.

Dalam tayangan film dokumenter itu dicuplik aktivitas Jong Un saat mengendarai sebuah tank dan memberi perintah kepada para prajurit artileri, angkatan laut, dan angkatan udara.

”Kamerad Jong Un yang terhormat tampak benar-benar piawai dalam berbagai strategi militer dan sungguh-sungguh menunjukkan kemampuan yang sangat hebat dalam kepemimpinan militer,” puji narasi dalam film dokumenter tersebut.

Dalam tayangan itu juga digambarkan bagaimana sejumlah personel tentara melompat-lompat kegirangan melihat kunjungan lapangan yang dilakukan Jong Un itu.

Sebagai ”ahli waris takhta” Jong Un yang telah menyandang pangkat jenderal bintang empat di pundaknya itu membawahkan 1,2 juta personel militer negeri itu. Dia juga diketahui telah berjanji melanjutkan kebijakan sang ayah, yang terkenal dengan ideologi pengutamaan terhadap militer (Songun).

Sosok Jong Un relatif tidak dikenal sebelumnya. Namanya mulai muncul ketika sang ayah, Jong Il, menjadikannya calon ahli waris kekuasaan setelah terserang stroke pada tahun 2008.

Setelah kematian ayahnya akibat serangan jantung pada 17 Desember lalu, Jong Un praktis menjadi penerus kekuasaan di Korut.

Sejumlah kalangan meragukan kemampuannya mengingat usia Jong Un yang masih relatif muda, menjelang 30 tahun. Jong Un sama sekali tidak punya pengalaman, baik di pemerintahan maupun militer, apalagi menjalankan pemerintahan sebuah negara dengan total populasi mencapai sekitar 24 juta jiwa itu.

Langkah propaganda yang dilakukan secara bertubi-tubi oleh mesin pemerintahan komunis di sana saat ini tampak kuat menjadi upaya keras dan sistematis negeri itu mematahkan keraguan dan serangan dari luar terhadap pemimpin barunya tadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com