Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak PLTN, Warga Diintimidasi Bupati

Kompas.com - 03/01/2012, 02:54 WIB

Pangkal Pinang, Kompas - Warga Desa Sebagin, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, mengaku diintimidasi oleh Bupati Bangka Selatan Jamro H Jalil. Intimidasi itu terkait penolakan warga terhadap rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bangka Selatan.

Perwakilan warga mengadu ke Eksekutif Daerah Walhi Bangka Belitung (Babel), Senin (2/1), di Pangkal Pinang, Kepulauan Babel. Warga yang datang adalah Makmur dan Rosmani, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sebagin.

Makmur mengungkapkan, pada Sabtu (31/12) warga berkumpul di ruang serba guna desa. Saat itu, warga beramai-ramai menandatangani penolakan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bangka Selatan.

Alasannya, PLTN yang menempati areal 850 hektar di Kecamatan Simpang Rimba, Bangka Selatan, bersebelahan dengan Desa Sebagin. ”Pak Bupati telepon Ketua BPD, mempertanyakan mengapa warga berkumpul dan menolak PLTN. Beliau mengancam memenjarakan Pak Rosmani karena dituduh menghasut warga,” ujar Makmur.

Rosmani menyatakan, warga hanya dijelaskan tentang dampak PLTN dan tidak ada manipulasi data. ”Sebab selama ini, hampir tidak ada penjelasan dampak negatif nuklir,” katanya.

Sementara Jamro membantah mengintimidasi warga. Namun, dia tidak menolak jika mempertanyakan maksud warga dikumpulkan, lalu menyatakan penolakan. ”Kalau sekarang ditolak, terlalu terburu-buru,” ucapnya.

Apalagi proses pendirian PLTN sedang tahap survei. ”Ada warga menolak survei tanpa alasan jelas, padahal kami sudah menjelaskan apa adanya soal survei itu,” ucap Jamro.

Sementara Direktur Eksekutif Daerah Walhi Babel Ratno Budi mengatakan, Walhi akan membantu warga mengkaji dugaan pelanggaran oleh Jamro. Jika ditemukan pelanggaran, Walhi akan mendampingi warga melapor ke polisi. (RAZ)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com