Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Minta Rakyatnya Membela Jong-Un sampai Mati

Kompas.com - 01/01/2012, 16:52 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara meminta rakyatnya membela sampai mati pemimpin baru Kim Jong-Un dan berikrar akan melakukan segala usaha bagi kesejahteraan. Penegasan tersebut ditulis dalam tajuk rencana Tahun Baru di sejumlah suratkabar lokal, Minggu (1/1/2012).

"Seluruh partai, seluruh militer dan seluruh rakyat harus memiliki satu keyakinan kuat bahwa mereka akan menjadi benteng manusia dan perisai manusia dalam membela sampai mati Kim Jong-Un, dan mematuhi partai besar untuk selamanya," tulis salah satu media yang dikuasai pemerintah.

Jong-Un, yang berusia 20 tahunan, diumumkan sebagai pemimpin Korut setelah ayahnya KIm Jong-Il meninggal pada 17 Desember 2011. Pada Sabtu, Korut mengumumkan pengangkatan Jong-Un secara resmi menjadi panglima tertinggi militer yang berkekuatan 1,2 juta personil atau kekuatan militer terbesar keempat di dunia.

Para pejabat Korut secara terbuka menyatakan kesetiaannya kepada pemimpin baru itu dan memperingatkan dunia jangan mengharapkan ada perubahan-perubahan kebijakan. Selain itu, Korut juga mengancam Korea Selatan karena tidak menghormati masa berkabung 13 hari atas meninggalnya Kim Jong-Il.

Tajuk rencana itu menegaskan ikrar untuk mengonsolidasikan angkatan bersenjata dan mendesak Amerika Seriat menarik 28.500 tentaranya dari Korea Selatan. Namun, Korut juga menyatakan akan membangun hubungan persahabatan dengan negara-negara yang menghormati kedaulatan negara tersebut.

Pernyataan yang dipublikasikan surat kabar partai komunis yang berkuasa Rodong Sinmun dan koran-koran lainnya itu, menegaskan pentingnya peran partai. Sebelumnya, partai sempat dikesampingkan oleh Kim Jong-Il yang lebih mengutamakan militer.

"Untuk mencapai kemenangan dalam menggerakan kemajuan tahun ini, perlu memperkuat partai dan meningkatkan peran para pemimpinnya secara maksimum," tulis pernyataan tersebut.

Korut telah menetapkan tujuan menjadi negara yang kuat dan sejahtera tahun ini. "Tahun ini adalah tahun di mana rencana Kim Jong-Il untuk mencapai kesejahteraan akan membuahkan satu hasil yang cemerlang," tulis suratkabar tersebut.

Ekonomi Korut memang mengalami krisis. Pabrik-pabrik kekurangan listrik dan bahan baku. Di luar Kota Pyongyang, jutaan orang setiap hari berjuang hanya untuk mencari makanan bagi mereka sendiri dan keluarga. Kekurangan pangan yang mulai terjadi pertengahan tahun 1990-an telah menewaskan ratusan ribu orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com