Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Iran Angkat Harga Minyak

Kompas.com - 28/12/2011, 06:44 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah mencatat kenaikan terpanjang (rally) dalam lebih dari satu tahun seiring ancaman Iran untuk memblokir transportasi melalui Selat Hormuz dan keyakinan konsumen AS mengalahkan ekspektasi pada bulan Desember ini.

Dua hal itu membawa harga minyak untuk pengantaran Februari naik 1,66 dollar AS, atau 1,7 persen, menjadi 101,34 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, Selasa (27/12/2011) waktu setempat. Itu harga tertinggi sejak 16 November 2011, di mana harga minyak naik selama enam sesi berturut-turut yang merupakan rally terpanjang sejak 8 November 2010.

Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Februari naik 1,31 dollar AS, atau 1,2 persen menjadi 109,27 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. Kontrak premium Eropa ini terhadap minyak New York menjadi 7,93 dollar AS per barrel, merupakan selisih harga terkecil berdasarkan harga penetapan sejak 20 Januari lalu.

"Ancaman Iran semakin berani," ujar Jason Schenker, Presiden Prestige Economics LLC, di Texas, Selasa waktu setempat.

Menurut Kantor Berita Iran, Wakil Presiden Mohammad Reza mengatakan Iran akan memblokir pengiriman melalui selat jika negara tersebut dilarang mengekspor minyaknya. Pelarangan ini terkait dengan program senjata nuklir yang dipunyai negara Timur Tengah tersebut.

"Ancaman tidak selalu mempunyai dampak pada pasar, tapi jika itu harus dilakukan itu (ancaman) akan berdampak besar (pada pasar)," tambah Schenker.

Selain itu, harga minyak juga terangkat karena indeks Conference Board AS mencapai level yang tertinggi sejak April. Kondisi ini juga menaikkan harga minyak berjangka. Sepanjang tahun 2011, minyak mentah berjangka telah naik 11 persen, sedangkan tahun lalu harga minyak ini tumbuh 15 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com