Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pawang Tewas Diterkam Harimau

Kompas.com - 13/12/2011, 09:33 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Teriakan ketakutan anak-anak mengagetkan Muhdiono yang sedang berada di dekat kandang harimau benggala. Sontak, pegawai di Kebun Binatang Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara, Jawa Tengah, itu bergegas ke kandang yang dihuni tiga harimau.

Mengetahui gelagat tidak beres, dua petugas lainnya, Amin dan Agus, turut mendekat ke kandang. Mereka terkejut dan sontak berupaya memberikan pertolongan ketika melihat rekan kerjanya, Muhdi (52), diterkam sang raja hutan.

Peristiwa itu terjadi hari Senin (12/12/2011) menjelang pukul 16.00 ketika korban yang kesehariannya dikenal sebagai pawang harimau sedang berada di kandang untuk memberi makan.

"Saya tak mengetahui persis. Justru anak-anak itu yang melihat dan berteriak. Saya melihat macan itu menggigit tengkuk Pak Muhdi dan menariknya ke dalam kandang," kata Muhdiono, Senin malam.

Ia menceritakan, dalam kondisi penuh ketegangan, mereka berupaya menolong korban yang digigit di bagian tengkuk. Harimau jantan itu berupaya menarik tubuh sang pawang dari kandang makan ke kandang yang lebih besar.

Antara kandang makan dan kandang besar itu dipisahkan pintu yang diduga lupa dikunci oleh korban seusai memberi pakan ayam. "Saya masuk ke kandang dan teman lainnya mengalihkan perhatian macan dengan bambu," lanjut Muhdiono ditemui seusai pemakaman korban.

Aksi ketiga orang tersebut berhasil membuat harimau besar bernama Edo itu melepaskan gigitannya. Tak menyiakan kesempatan, mereka menarik tubuh Muhdi menjauh dari kandang. "Dia sudah meninggal begitu kami bawa keluar," lanjut saksi.

Jasad korban yang mengalami luka di bagian kaki dan tengkuk kemudian di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara.

Kepala UPTD Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) Agus Basuki mengatakan, korban sedang bertugas ketika musibah tersebut terjadi. Ia menduga, sang pawang yang bekerja sejak tahun 1988 dan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ini lupa mengunci pintu kandang pemisah antara kandang makan dan kandang utama.

"Dia sedang bersih-bersih. Diterkam dari belakang. Mungkin lupa mengunci pintunya," kata Agus di rumah duka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com