Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Minta Iran Kembalikan Pesawat Tanpa Awak AS

Kompas.com - 13/12/2011, 08:52 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Barack Obama, Senin (12/12/2011), menyatakan, Washington telah meminta Iran mengembalikan pesawat tak berawak AS yang kata Teheran dijatuhkan ketika sedang terbang di wilayah udaranya.

"Kami memintanya kembali. Kami akan melihat bagaimana Iran menanggapi hal itu," kata Obama pada jumpa pers bersama Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki.

Pernyataan itu merupakan konfirmasi pertama yang disampaikan pemerintah Obama mengenai keberadaan pesawat tak berawak AS di tangan Iran. "Mengenai pesawat tak berawak yang ada di dalam wilayah Iran, saya tidak akan berkomentar karena itu masalah rahasia intelijen," katanya.

Sejumlah pejabat intelijen AS mengatakan, pesawat yang dirancang menghindari radar untuk penerbangan mata-mata itu sedang dalam misi CIA ketika hilang. Iran pada 4 Desember menjatuhkan sebuah pesawat tak berawak AS jenis RQ-170 karena melanggar wilayah udara timur negara itu dekat perbatasan dengan Afganistan dan Pakistan.

"Satuan-satuan perang elektronik dan pertahanan udara kami berhasil mengidentifikasi dan menjatuhkan sebuah pesawat mata-mata canggih tak berawak - RQ-170 -  setelah pesawat itu melanggar wilayah perbatasan timur," kata kantor berita Fars yang mengutip sumber militer.

"Pesawat itu mengalami kerusakan ringan. Kini pesawat itu dikuasai pasukan kami", kata sumber itu, dengan menyebut insiden itu sebagai pelanggaran wilayah yang mencolok.

RQ-170 Sentinel adalah sebuah pesawat pengintai yang keberadaannya diungkapkan pada 2009 oleh media dan kemudian dikonfirmasi oleh Angkatan Udara AS pada 2010.


Berita mengenai jatuhnya pesawat AS itu tersiar ketika ketegangan meningkat antara Iran dan negara-negara Barat, khususnya Inggris. Seluruh staf diplomatik Kedutaan Besar Iran di London meninggalkan Inggris pada 2 Desember setelah diusir sebagai buntut dari penyerbuan Kedutaan Besar Inggris oleh demonstran di Teheran. Inggris, yang terlibat dalam konfrontasi dengan Iran karena kegiatan nuklirnya, mengungkapkan amarah atas penyerbuan perwakilan diplomatiknya di Teheran pada Selasa oleh mahasiswa garis keras dan milisi Basij sebagai pembalasan atas sanksi-sanksi baru Inggris dan Barat terhadap Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com