Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Germo Ukraina Bakal Raup Untung di Piala Eropa 2012

Kompas.com - 05/12/2011, 15:55 WIB

SETIAP tahun ada dua juta wisatawan seks mengunjungi Ukraina, tempat diadakan pengundian putaran final bagi kejuaraan sepak bola Eropa. Negara yang menyelenggarakan Euro 2012 bersama dengan Polandia bulan Juni mendatang, bergumul dengan masalah penularan HIV dan perdagangan perempuan.

"Para germo di Ukraina sudah menantikan keuntungan tambahan saat Kejuaraan Sepak Bola Eropa" kata pegiat hak perempuan, Anna Gutsol, seperti dikutip Radio Nederland, Sabtu (3/12/2011).

"Lift hotel yang saya tempati di Kiev, ibu kota Ukraina hanya bisa diaktifkan dengan memakai kartu hotel. Tapi, aturan ketat ini tidak berlaku untuk semua orang. Setiap hari saya menyaksikan perempuan muda bersepatu hak tinggi mendapat bantuan staf hotel yang berdiri di belakang meja lobi: 'Kamu harus ke mana sayang?'"

"Pesanan datang dari kamar 10.03", kata gadis itu dengan gugup. Portir menggunakan kartunya, menekan angka 10, dan kemudian lift naik, gadis itu menuju ke pelanggan. Begitulah deskripsi wartawan radio itu.

"Hotel dan kelab malam untuk tamu asing menjadi ajang," ujar Anna Gutsol dari organisasi pembela hak perempuan Ukraina Femen. "Jelas sudah mengapa Anda terbangun setiap malam karena mendengar ada yang mengetuk pintu kamar hotel."

Diperkirakan, dua juta wisatawan mengunjungi Ukraina setiap tahun dengan satu tujuan seks. Gutsol berkata, "Manajemen hotel memegang peran kunci. Mereka bertanya kepada para tamu hotel pada saat kedatangan apakah mereka membutuhkan teman perempuan dan apa mereka harus memesannya. Di lobi terdapat selebaran biro jasa pramuria. Ini menjadi industri besar."

Femen mendapat sedikit perhatian dari dunia pers dengan menggelar protes topless yang mencolok. Beberapa perempuan dari organisasi Femen berdiri di jalan-jalan dengan telanjang dada untuk memprotes perdagangan perempuan dan prostitusi. Aksi tersebut sempat menjengkelkan warga Ukraina yang berpendidikan tinggi.

"Protes telanjang dada itu membikin citra negara kami malah tambah parah," kata Oksana Faryna, wartawan di ibu kota Kiev.

Femen tidak peduli. "Tujuan menghalalkan cara yang dipakai, kami ingin menarik perhatian masyarakat pada masalah besar yang disebabkan oleh industri seks," tegas Gutsol.

Jumlah pekerja industri seks Ukraina diperkirakan mencapai 60.000 perempuan. Selain itu, menurut kementerian dalam negeri Ukraina, negera ini menempati posisi kedua setelah Moldavia sebagai eksportir perempuan ke Eropa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com