Norwegia Buka Kembali Kedubesnya di Teheran

OSLO, KOMPAS.com - Norwegia membuka kembali kedutaan besarnya di Teheran, Kamis (1/12/2011), dua hari setelah serbuan para demonstran ke Kedutaan Besar Inggris di ibukota Iran itu.

"Norwegia menganggap Iran bertanggung jawab atas keamanan kedutaan besar dan staf diplomatik kami di Teheran," Kementerian Luar Negeri Norwegia menyatakan di Oslo, Kamis.

Para demonstran Iran menyerang kedutaan besar dan sebuah kompleks diplomatik milik Inggris, Selasa (29/11/2011). Selain merusak bangunan dan isinya, mereka juga mencuri sejumlah dokumen dan melawan upaya polisi untuk membubarkan mereka.

Norwegia menutup kedubesnya pada hari yang sama, namun tidak menarik semua stafnya sembari mempelajari situasi.

Inggris sendiri sudah menutup semua misinya di Iran dan pada Rabu (30/11/2011) memerintahkan penutupan kedubes Iran dalam 48 jam serta mengusir semua diplomatnya.

Serangan terhadap kedubes Inggris itu dianggap merefleksikan kemarahan negara itu atas keputusan Inggris memutus semua hubungan dengan semua sektor keuangan Iran pekan lalu.

Insiden itu menuai kecaman dari masyarakat internasional, termasuk dari Dewan Keamanan PBB.

Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan, meskipun membuka kembali kedubesnya di Teheran, mereka juga memanggil duta besar Iran di Oslo untuk menyatakan kecaman terhadap serangan itu serta mendesak agar diplomat dan kedubes mereka dilindungi.

Sejumlah negara Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Italia memanggil pulang duta besar mereka dari Teheran untuk konsultasi.

Masyarakat internasional menjatuhkan sanksi pada Iran terkait kekhawatiran program nuklir Iran bertujuan untuk membuat senjata. Iran membantah tuduhan itu dan menegaskan bahwa program nuklir itu untuk keperluan perdamaian.