Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Fokus pada Kekuatan Militer Asia

Kompas.com - 18/11/2011, 04:23 WIB

canberra, kamis - Presiden AS Barack Obama, Kamis (17/11), di Canberra, Australia, mengatakan, militer AS ingin memperluas peran di Asia Pasifik. Fokus kegiatan militer akan dialihkan dari Irak dan Afganistan ke Asia, dan lebih khusus ke Asia Tenggara.

”Saat kita mengakhiri perang, saya telah mengarahkan tim keamanan nasional agar keberadaan dan misi militer di Asia Pasifik dijadikan sebagai prioritas,” kata Obama saat menjabarkan visi AS bagi kawasan Asia Pasifik di depan parlemen Australia, Kamis (17/11).

”Meski ada pemotongan anggaran pertahanan, AS tidak akan, saya ulangi, tidak akan mengorbankan Asia Pasifik,” kata Obama. ”Kami akan mencari peluang untuk bekerja sama dengan Beijing, termasuk komunikasi yang lebih baik di antara militer untuk mempromosikan pemahaman dan menghindari salah perhitungan.”

Langkah pertama yang segera dilakukan AS untuk menancapkan kukunya di Asia Pasifik adalah menempatkan marinir AS ke Australia Utara mulai tahun 2012. Sebelumnya, Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard sepakat soal penempatan 2.500 marinir AS di Darwin, Australia.

Keberadaan personel AS ini akan didukung dengan kapal perang dan pesawat tempur. Australia tampak memiliki agenda tersembunyi karena kekhawatiran terhadap China kian menguat.

Menurut Obama, berdasarkan luas wilayah, sumber daya alam, dan pertumbuhan ekonomi, peran negara-negara di Asia Pasifik secara global semakin penting. ”Asia akan menentukan apakah masa depan dunia akan diwarnai konflik atau kerja sama, penderitaan atau perkembangan,” ujar Obama.

China ”menjawab”

Sebagai salah satu negara Pasifik, kata Obama, AS akan memainkan peran jangka panjang dalam membentuk kawasan. Hal yang dilakukan selain terkait militer adalah mempertahankan prinsip dasar dan kerja sama dengan sahabat dan sekutu.

Tampak pesan kuat dari AS terhadap China di balik pidato Obama itu. Namun, Obama mengatakan, AS tetap melihat China berpotensi menjadi rekan.

Menjawab rencana AS itu, juru bicara Departemen Luar Negeri China, Liu Weimin, mengatakan, ”Sebaiknya AS mempertimbangkan kekuatan-kekuatan regional lain jika mengembangkan hubungan di Asia. Kepentingan negara-negara lain dan kawasan, perdamaian dan stabilitas kawasan harus menjadi pertimbangan AS saat ingin mengembangkan hubungan antarnegara.”

Liu Weimin menambahkan, AS dan China harus memperdalam hubungan dan meningkatkan kerja sama.

(AFP/REUTERS/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com