Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Sabu Senilai Rp 4 Miliar Dibekuk di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 15/11/2011, 21:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno-Hatta membekuk seorang warga negara asing yang diduga merupakan kurir dari sindikat peredaran narkoba internasional. Pelaku ditangkap begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 11 November 2011.

Dari tangan pelaku didapat barang bukti berupa sabu seberat 2.066 gram senilai lebih dari Rp 4 miliar. Pelaku yang ditangkap itu yakni KY (38), warga negara Turki.

Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan, keduanya ditangkap saat baru saja tiba di Jakarta. KY ditangkap pada Jumat (11/11/2011) seusai mendarat di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.30 WIB.

"Pelaku yang pertama ini dia habis jalan-jalan ke Singapura dan diminta oleh orang yang mengendalikannya untuk membawa sabu masuk ke Jakarta. Peran dia ini sebagai kurir," ucap Gatot, Selasa (15/11/2011).

KY mengggunakan pesawat Singapore Airlines (SQ-950) rute Singapura-Jakarta. Sejak awal, tim sudah mencurigai ada penumpang yang membawa barang terlarang. Setelah dilakukan pemeriksaan sinar-X terhadap seluruh koper penumpang, petugas Bea dan Cukai menemukan citra yang mencurigakan dari dinding koper.

"Setelah kami periksa, ternyata dinding koper itu dilapisi lagi untuk menutupi sabu yang dia bawa. Dinding koper itu buatan, di balik itu ditemukan barang berupa kristal bening seberat 2.066 gram. Dari pemeriksaan narcotest, kristal itu positif mengandung metamphetamine atau sabu," ujar Gatot.

Petugas Badan Narkotika Nasional bersama Tim Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta kemudian melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan narkotika tersebut di daerah Menteng, Jakarta Pusat, tetapi tidak berhasil karena diduga pihak sindikat narkoba tersebut telah mengetahui bahwa kurir mereka tertangkap petugas.

Hasil pemeriksaan sementara, kata Gatot, pelaku KY mengaku bekerja sebagai akuntan. Ia mau mengantarkan sabu masuk ke Indonesia ini lantaran disuruh NZ yang juga warga Turki.

Pelaku dijanjikan NZ diajak jalan-jalan dan berbelanja laptop di Singapura bila misinya berhasil dilakukan. Seluruh biaya perjalanan dan belanja ditanggung NZ. Koper berisi sabu itu rencananya akan diambil NZ tiga hari kemudian setelah kedatangan pelaku KY di Jakarta.

"Kami menduga ini bukan hanya jaringan Turki-Indonesia, tetapi juga melibatkan Iran karena barang ini berasal dari negeri itu," tutur Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com