Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi ibarat Kisah Winnetou

Kompas.com - 13/11/2011, 10:26 WIB

KOMPAS.com — Ibarat kisah Winnetou tulisan pengarang Karl May, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dilukiskan oleh PM Rusia Vladimir Putin sebagai pemimpin "suku Mohicans terakhir". Berlusconi, PM terlama Italia, mundur pada Sabtu (12/11/2011) malam atau Minggu dini hari WIB.

Dramatisasi yang diungkapkan Putin atas mundurnya pemimpin flamboyan Italia, yang menjabat perdana menteri selama 17 tahun sejak 1994, ini memang cukup beralasan. Kisah Winnetou pun menceritakan drama pemimpin terakhir suku Indian Mohicans.

Italia berada di posisi terdesak untuk segera membentuk pemerintahan baru yang efektif untuk menggantikan pemerintahan Berlusconi, setelah negeri itu tertatih-tatih dalam krisis ekonomi berkepanjangan, dengan total utang sebesar 1,9 triliun euro atau senilai 2,6 triliun dollar AS.

Suasana galau lebih dulu melanda politik Italia lantaran Berlusconi (75)—yang saat meraih kemenangan pertamanya di tampuk kepemimpinan Italia menggunakan slogan nyanyian sepak bolanya, "Ayo Italia"—dihajar tiga kasus pengadilan menyangkut dirinya. Ia diadili untuk perkara korupsi dan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan demi keuntungan bisnisnya.

Akhir kekuasaannya pun diwarnai sejumlah skandal seks, pesta "bunga-bunga" yang melibatkan perempuan-perempuan di bawah umur, serta tuduhan kriminal lantaran membayar gadis di bawah umur (usia 17 tahun) untuk berbuat seks, tuduhan-tuduhan yang dia ingkari.

Di ujung krisis, Berlusconi memilih mundur daripada Italia menggelar pemilihan umum yang dipercepat.

Pengunduran dirinya dilakukan setelah dewan rendah parlemen mengesahkan reformasi ekonomi, termasuk di antaranya peningkatan usia pensiun yang akan diberlakukan mulai tahun 2026, tetapi tak mengambil langkah apa pun menyangkut lapangan kerja Italia.

Senat Italia, Jumat lalu, dengan mudah menyetujui (meloloskan) rencana langkah-langkah yang akan membawa Berlusconi mundur dari jabatannya, seperti yang ia janjikan sendiri setelah pemerintahannya kehilangan mayoritas di parlemen pada 8 November silam.

Pertemuan kabinet yang akan mengesahkan langkah-langkah itu direncanakan berlangsung dini hari. Setelah itu, Berlusconi akan menyerahkan jabatannya kepada Presiden Italia Giorgio Napolitano.

Reformasi diajukan oleh Uni Eropa dalam rangka transisi guna memulihkan kembali Italia, setelah berada di tubir krisis ekonomi yang lebih parah.

Kubu pendukung Berlusconi masih terbelah menyangkut siapa yang akan menggantikan Berlusconi. Meski demikian, disebut-sebut bahwa mantan komisioner Eropa yang juga ekonom Mario Monti akan memimpin pemerintahan transisi Italia sepeninggal Berlusconi.

Mundurnya Berlusconi belum berarti akan menghindarkan Italia dari krisis. Italia masih akan menghadapi cobaan berat terkait langkah-langkah reformasi. Pemerintah baru juga menghadapi runtuhnya kepercayaan pasar setelah Italia membuat utang publik di luar kontrol.

Mario Monti diperkirakan akan membentuk pemerintahan transisi yang sebagian besar terdiri dari sejumlah teknokrat nonpolitik. (AP/AFP/Reuters/SHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com