Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Peziarah Berdesakan, 10 Orang Tewas

Kompas.com - 08/11/2011, 16:01 WIB

DEHRADUN, KOMPAS.com - Sepuluh orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka akibat terinjak-injak saat mengikuti upacara keagamaan di dekat Sungai Gangga, Selasa (8/11/2011).

"Sepuluh orang meninggal dan 24 lainnya terluka. Kami merawat yang terluka di rumah sakit sementara, yang dibangun untuk keperluan (upacara tahunan) ini," kata Hemant Sahu, anggota panitia upacara tersebut.

Menurut Sahu, insiden itu terjadi ketika puluhan ribu penganut Hindu mengerumuni api untuk menyerahkan persembahan di upacara yang diadakan di kota Haridwar itu.

"Ketika ritual besar berlangsung, terlalu banyak orang yang bergerak maju untuk meletakkan persembahan di api suci dan situasi menjadi tidak terkendali," katanya.

"Kami memperkirakan angka kematian bisa bertambah," imbuhnya.

Kepolisian belum merilis jumlah pasti peziarah yang meninggal, namun kantor berita Press Trust of India melaporkan enam orang tewas dalam kejadian itu.

Menurut kantor berita itu, kekacauan itu pecah ketika sekelompok peziarah berebut memasuki ashram Shantikunj untuk ambil bagian dalam upacara untuk memperingati 100 tahun kelahiran Shreeram Sharma, pendiri tempat ibadah itu.

Haridwar berjarak sekitar 173 kilometer dari New Delhi. Kota ini merupakan salah satu kota paling disucikan umat Hindu di India dan menjadi salah satu tujuan ziarah terpenting di negara itu.

Peristiwa peziarah terinjak-injak cukup sering terjadi di India akibat tidak memadainya peraturan dan pengendalian massa di kuil-kuil maupun tempat-tempat ziarah. Padahal upacara keagamaan yang dihadiri ribuan orang sangat sering dilaksanakan di India.

Januari lalu lebih dari 100 orang tewas, ketika ribuan peziarah sebuah kuil berdesakan saat melewati sebuah jalur di pegunungan.

Kejadian semacam ini biasanya dipicu isu bom, dinding runtuh, atau kecelakaan. Isu itu kemudian menyebar dengan cepat hingga menyebabkan kepanikan di kalangan peziarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com